Perbandingan hasil mikroskopis ginjal mencit (Mus Musculus) dengan variasi waktu deparafinisasi menggunakan minyak zaitun
Kata Kunci:
mikroskopis, ginjal, waktu, deparafinisasi, zaitunAbstrak
Deparafinisasi merupakan proses penting dalam histoteknologi yang bertujuan untuk menghilangkan parafin sebelum pewarnaan jaringan agar penyerapan warna optimal. Xylol sering digunakan sebagai agen deparafinisasi, namun bersifat toksik dan dapat berdampak negatif bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil mikroskopis ginjal mencit (Mus musculus) dengan variasi waktu deparafinisasi menggunakan minyak zaitun sebagai alternatif yang lebih aman. Penelitian dilakukan dengan tiga perlakuan, yaitu deparafinisasi menggunakan minyak zaitun selama 15 menit, minyak zaitun selama 30 menit, dan xylol selama 30 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preparat yang dideparafinisasi dengan minyak zaitun selama 15 menit memiliki kejernihan dan distribusi warna yang sebanding dengan minyak zaitun 30 menit dan xylol 30 menit. Struktur glomerulus dan kapsula Bowman tetap terlihat jelas, tanpa adanya residu parafin yang mengganggu hasil mikroskopis. Dengan demikian, minyak zaitun dapat digunakan sebagai alternatif pengganti xylol dalam proses deparafinisasi dengan waktu yang lebih singkat, sehingga dapat meningkatkan efisiensi kerja di laboratorium serta mengurangi paparan bahan kimia berbahaya.
Referensi
Abu Amra, E.-S., Lashein, F. E. D. M., Seleem, A. A., & Saleh, M. M. (2020). The protective role of olive oil against gibberellic acid-induced embryotoxicity at prenatal stages of mice. The Journal of Basic and Applied Zoology, 81(1). https://doi.org/10.1186/s41936-020-00182-y
Astuti, W. D., & Asthiningsih, N. W. W. (2015). Analisis praktik klinik keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik dengan hipertensi dalam pemberian terapi relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah intradialitik di ruang hemodialisa RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda tahun 2015.
Astuti, P., Abidin, K. R., Amalia, P., Sukandiarsyah, F., & Mufidah, Z. (2021). Peningkatan citra program studi teknologi laboratorium medis melalui webinar profesi. Jurnal Inovasi & Terapan Pengabdian Masyarakat, 1(1), 18–23.
Alwi, M. A. (2016). Fiksasi D2 minggu pada gambaran histologi organ ginjal, hepar, dan pankreas tikus (Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).
Atik, R. (2019). Perbandingan fiksasi larutan Bouin dan formalin pada sediaan preparat histologi testis marmut. Jurnal Kedokteran, 4(2), 5-9.
Bancroft, J. D., et al. (2012). Theory and practice of histological techniques (7th ed.). China: Book. Buesa, R. J., & Peshkov, M. V. (2009). Histology without xylene. Annals of Diagnostic Pathology,
(4), 246-256.
Damayanti, M., Ariyadi, T., & Ayuning, R. (2022). Proses deparafinisasi sediaan jaringan ginjal dengan dan tanpa pemanasan menggunakan mineral oil pada pewarnaan hematoksilin-eosin. Jurnal Kesehatan Rajawali, 02.
Erwin, Y., Ariyadi, T., & Nuroini, F. (2019). Perbedaan kualitas preparat hati marmut pada proses deparafinisasi menggunakan xilol dan minyak zaitun pada pewarnaan HE. Prosiding Mahasiswa Seminar Nasional Unimus, 2, 185–189.
Gartner, L. P., & Hiatt, J. L. (2011). Atlas berwarna histologi (Edisi ke-5). Binapura Aksara. Junqueira, L. C., & Anthony, L. (2010). Histologi dasar (Edisi ke-12). Jakarta: EGC.
Halim, R. (2018). Asam cuka sebagai agen deparafinisasi pada pengecatan hematoksilin eosin (HE). Ismawati, I., et al. (2019). Efek alfa lipoat terhadap insulitis pada tikus diabetes melitus tipe 2. Jurnal
Gizi Klinik Indonesia, 16(2), 58-63.
Kristanto, E., & Wangko, S. (2015). Patofisiologi rigor mortis. Jurnal Biomedik, 6(3), 1-7.
Mayangsari, M. A., Nuroini, F., Ariyadi, T., & Semarang, U. M. (2019). Perbedaan kualitas preparat ginjal marmut pada proses deparafinasi menggunakan xilol dan minyak zaitun pada pewarnaan HE. Prosiding Mahasiswa Seminar Nasional Unimus, 2, 190–194.
Santoso, E., Hidaya, N., Komputer, F. I., Kedokteran, F., & Brawijaya, U. (2021). Rancang bangun dan pelatihan sistem informasi laboratorium bagi pengelola laboratorium patologi anatomi rs xyz. 2021, 210–219.
European Committee for Standardization. CEN - EN 589 - Automotive fuels - LPG - Requirements and test methods. 2008. [cited 2017 Jan 6]. Available from: http://standards.globalspec.com/std/1517884/cen-en-589