Pemanfaatan Teknologi Ramah Lingkungan dalam Pengelolaan Sampah: Paving Block dari Sampah Non-Organik dan Biopori di Kelurahan Notoprajan, Kota Yogyakarta
Kata Kunci:
sampah, paving blok, biopori, bank sampahAbstrak
Masalah sampah di Indonesia masih menjadi masalah yang serius, masyarakat Indonesia masih sulit dalam melakukan pemilahan sampah dan tidak tahu manfaat dari sampah yang dibuang. Selain itu, permasalahan terkait sampah yang tidak kalah pentingnya yaitu pembuangan sampah di sungai. Maka dari itu, diperlukan pembentukan bank sampah dan inovasi penanggulangan masalah sampah seperti pembuatan paving block dari sampah plastik dan pembuatan biopori. Kegiatan dilakukan dengan memonitoring pemanfaatan biopori, pendampingan bank sampah, pembuatan plang larangan pembuangan sampah di sungai, dan sosialisasi sekaligus demonstrasi pembuatan paving blok dari sampah plastik. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan buang sampah pada tempatnya dan lebih memaksimalkan keberadaan bank sampah, meningkatkan pemanfaatan biopori, dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan mengenai pengolahan sampah menjadi barang bernilai jual seperti paving block dari sampah plastik.
Referensi
Bagas et al, (2024). Di Indonesia, produksi sampah plastik terus meningkat, mencapai
,5 juta ton dari total 69 juta ton sampah pada tahun 2022.
Bagas, I.A.R., Widiasanti, I. and Septiandini, E., (2024). Limbah Sebagai Bahan
Erdin Khalid Zulfi, n.d. (2021) Pembuatan Paving Block. Jurnal Pendidikan Tambusai,
Abdul Kader et al., 2021. Pengelolaan sampah plastik menjadi paving block sebagai
prospek bisnis pada masyarakat pra sejahtera
Aldo et al., n.d. (2024). Limbah sebagai bahan pembuatan paving block
Asnur & Setiawan, (2020). Sosialisasi pembuatan paving block dari limbah plastik berbasis
pemberdayaan masyarakat di Kota Makasar