Pendampingan Optimalisasi Sumber Daya Lokal berbasis Inovasi Pangan Fungsional terhadap tingkat Pengetahuan Pemanfaatan Tanaman Obat dan Olahan Pangan

Penulis

  • Ginanjar Zukhruf Saputri Universitas Ahmad Dahlan
  • Nurul Putrie Utami Universitas Ahmad Dahlan
  • Hari Susanti Universitas Ahmad Dahlan
  • Ichwan Ridwan Universitas Ahmad Dahlan
  • Intan Puspitasari Universitas Ahmad Dahlan

Kata Kunci:

gizi balita; inovasi pangan; kader kesehatan; stunting; tanaman obat

Abstrak

Tingginya prevalensi kasus stunting masih menjadi permasalahan global di Indonesia, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Adapun prevalensi stunting tertinggi di DIY adalah di Gunung Kidul yaitu sebesar 25,9%. Desa Wonosari dan Kepek menjadi salah satu lokus stunting dengan prevalensi cukup tinggi masing-masing sebesar 26,79% dan 26,14%. Upaya pemerintah dilakukan melalui Posyandu balita dengan bersinergi bersama Puskesmas di setiap wilayah. Pemberian makanan tambahan menjadi salah satu alternatif dalam menekan angka stunting. Namun demikian pemanfaatan sumber daya lokal sebagai makanan tambahan dalam meningkatkan status gizi dinilai masih kurang optimal di wilayah desa Wonosari. Oleh karena itu tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat (PKM) ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan skill pemanfaatan tanaman lokal dalam olahan pangan fungsional. Kegiatan PKM dilakukan secara tatap muka bersama sasaran mitra sejumlah 27 kader posyandu balita di tingkat Desa Wonosari. Pendampingan pemanfaatan sumber daya lokal baik tanaman lokal dan potensi ternak lele dilakukan melalui edukasi (ceramah) sedangkan pembuatan olahan pangan fungsional dilakukan secara simulasi (praktik) bersama kader posyandu balita, yaitu membuat olahan nugget lele dan stik sawi. Evaluasi kegiatan PKM dilihat dari peningkatan pengetahuan kader yang diukur melalui kuisioner pretes maupun postes. Tingkat pengetahuan kader menunjukkan peningkatan dari 48% menjadi 90% pada kategori pengetahuan tinggi. Sedangkan pada kategori sedang menurun dari 51% menjadi 2%. Kemampuan kader dalam mengolah makanan berbasis sumber daya lokal pun meningkat dari yang belum tahu menjadi tahu dan bisa mempraktikkan secara mandiri. Berdasarkan hasil tersebut, kegiatan PKM ini dinilai mampu meningkatkan pengetahuan kader dalam mengoptimalkan sumber daya lokal baik tanaman obat maupun sumber daya lokal lainnya seperti ternak lele yang kaya protein untuk digunakan dalam olahan pangan fungsional. Diharapkan olahan produk tersebut dapat diaplikasikan dalam peningkatan gizi balita. 

Unduhan

Diterbitkan

29-07-2023

Terbitan

Bagian

Pengabdian Masyarakat