Integrasi program sosial, kesehatan, dan pendidikan dalam pemberdayaan masyarakat di RW 04, Kampung Giwangan
Kata Kunci:
pemberdayaan, Integrasi, kesehatan, pendidikanAbstrak
Pemberdayaan masyarakat adalah proses pengembangan yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan memperkuat posisi tawar-menawar masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan (Sutoro Eko, 2002). Dua pendekatan utama dalam pemberdayaan masyarakat mencakup upaya menjadikan masyarakat sebagai subjek aktif, bukan sekadar penerima manfaat dari pihak luar seperti pemerintah. Di Indonesia, pemberdayaan sering kali melibatkan kolaborasi antara program sosial, kesehatan, dan pendidikan. Integrasi ketiga program ini penting untuk mengatasi berbagai masalah di RW 04 Kampung Giwangan. Program sosial berfokus pada kesejahteraan ekonomi dan sosial, program kesehatan pada kualitas dan akses kesehatan, serta program pendidikan pada kualitas dan akses pendidikan anak-anak dan remaja. Ketiga komponen ini saling berhubungan, dan kolaborasi yang efektif di antara mereka akan menghasilkan dampak yang lebih baik dan berkelanjutan.Masalah utama yang diidentifikasi di RW 04 Kampung Giwangan meliputi kurangnya pengetahuan tentang gizi seimbang, rendahnya kesadaran mengenai penyakit tidak menular, dan terbatasnya informasi tentang deteksi dini pertumbuhan anak. Selain itu, ada kekurangan pengetahuan anak tentang bullying, yang berdampak pada kesehatan mental dan proses pembelajaran mereka. Untuk mengatasi masalah ini, kelompok KKN melakukan berbagai kegiatan, termasuk penyuluhan tentang makanan bergizi, pemeriksaan kesehatan untuk lansia, dan edukasi tentang bullying di sekolah dasar. Metode pelaksanaan program meliputi survei awal untuk mengidentifikasi masalah, analisis data, perencanaan, dan pelaksanaan melalui sosialisasi, edukasi, demonstrasi, dan diskusi kelompok. Program KKN berlangsung dari 12 Agustus 2024 hingga 11 September 2024 di Kampung Giwangan RW 04, Kalurahan Giwangan, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Hasil pelaksanaan program menunjukkan peningkatan pengetahuan dan kesadaran di berbagai bidang. Edukasi tentang pola makan sehat dan gizi melalui program Isi Piringku telah meningkatkan pemahaman orang tua tentang kebutuhan makan anak. Skrining pertumbuhan balita menggunakan KPSP telah membantu identifikasi dan intervensi awal untuk keterlambatan perkembangan. Selain itu, edukasi tentang bullying telah membuat siswa kelas 4 SD lebih memahami dan menyadari dampak perundungan. Program-program KKN ini secara signifikan telah memberikan manfaat bagi masyarakat dan menunjukkan keberhasilan dalam mencapai tujuan pemberdayaan yang telah ditetapkan.
Referensi
Astini, N. K. S. (2020). Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran Tingkat SD di Masa Pandemi. Jurnal Lampuhyang (Lembaga Penjaminan Mutu Stkip Agama Hindu Amlapura), 11(2), 13–25.
Haqien, D., & Rahman, A. A. (2020). Pemanfaatan Zoom Meeting untuk Proses Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19. SAP (Susunan Artikel Pendidikan), 5(1), 51–56. https://doi.org/10.30998/sap.v5i1.6511
Iskandar, A. (2018). "Model Integrasi Program Sosial dalam Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Perkotaan." Jurnal Pengembangan Wilayah, 6(2), 123-135.
Wijaya, R. & Santoso, H. (2017). "Implementasi Program Kesehatan Terpadu di Kawasan Perkotaan: Studi Kasus di Yogyakarta." Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 10(1), 45-60.
Sari, N.L., & Utami, D.P. (2019). "Integrasi Program Pendidikan Nonformal dan Pemberdayaan Masyarakat." Jurnal Pendidikan dan Pengembangan Masyarakat, 12(4), 250-264.