Manajemen packing pupuk organik di desa Karanglo, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas
Kata Kunci:
Desa Karanglo, Peternakan, Pupuk organik, Packing, Pengabdian MasyarakatAbstrak
Desa Karanglo Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, berjarak 3 km dari ibu kota kecamatan, dan berjarak 15 km dari ibu kota kabupaten. Jumlah penduduk 3.790 orang, dan sebanyak 68,03 persen adalah penduduk usia produktif. Salah satu aktivitas produktif masyarakat adalah kegiatan beternak domba yang bernaung pada kelompok peternak Mindhatama dengan jumlah anggota 12 orang. Kepemilikan domba setiap anggota kelompok bervariasi 5-25 ekor. Teknik beternak mengandalkan kemampuan memanen pakan hijuan yang ada disekitar tempat tinggal maupaun hasil budidaya dilahan sendiri. Selain hal tersebut, peternak juga belum mengolah kotoran ternak yang menumpuk dibawah kandang. Kotoran domba merupakan salah satu bahan baku yang baik untuk pembuatan pupuk organic. Pupuk organik yang dihasilkan dari proses dekomposisi kotoran hewan memberikan banyak manfaat bagi tanah, seperti meningkatkan kandungan nutrisi, memperbaiki struktur tanah, dan meningkatkan kapasitas retensi air. Adanya kepentingan untuk memastikan pupuk organik sampai ke tangan petani dalam kondisi optimal, maka proses packing atau pengemasan sangat penting. Bahan kemasan untuk pupuk organik harus mampu melindungi produk dari kelembaban dan kontaminasi, serta memungkinkan sirkulasi udara untuk mencegah pembusukan. Beberapa bahan kemasan yang umum digunakan antara lain kantong anyaman PP, kantong PE, kantong kertas Kraft, dan kantong fleksibel. Semuanya memiliki kelebihan tersendiri dalam mengemas pupuk dan produk lainnya. Berdasarkan hal tersebut maka tim pengabdian masyarakat Universitas Wijayakusuma Purwokerto melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Desa Karanglo, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Program diperuntukkan bagi anggota kelompok peternak dan warga masyarakat untuk bisa meningkatkan nilai tawar produk pupuk organic dengan teknik packing yang baik. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah presentasi dengan tatap muka disertai tanya jawab, demo dan pengarahan. Hasil pemberdayaan masyarakat ini telah meningkatkan ketrampilan peternak secara individu maupun komunal untuk packaging pupuk organik sebagai peningkatan ekonomi masyarakat.
Referensi
Anugrah R.A, Yudhanto F, Wijaya O. Pelatihan Pengemasan Dan Pemasaran Produk Umkm Masyarakat di Desa Wates Kulon Progo. Pengabdian kepada Masyarakat. 2022; 4(1): 61-66.
Bidol S, dan Rukaiyah St. Pelatihan Pemanfaatan Dan Pengemasan Pupuk Kandang (Limbah Sekam Padi Dan Limbah Ternak). Jurnal Pengabdian Masyarakat Manage. 2022; 3(1): 84-97
Kecamatan Cilongok Dalam Angka. Penerbit Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas. 2021; 1-132
Hartatik W, Husnain, dan Ladiyani R.W. Peranan Pupuk Organik dalam Peningkatan Produktivitas Tanah dan Tanaman. Jurnal Sumberdaya Lahan. 2015; 9(2): 107-120
Hasan M, Meriksa S. Penggunaan Beberapa Jenis Pupuk Kotoran Domba Dan Ayam Terhadap Pertumbuhan Rumput Pakcong (Pennisetum Purpureum Cv Thailand). Jurnal Cakrawala Ilmiah. 2024; 3(9): 2447-2454
Herudiansyah G, Mister C, Reza P. Penyuluhan Pentingnya Label Pada Kemasan Produk Dan Pajak Pada Usaha Kecil Menengah (Ukm) Desa Tebedak Ii Kecamatan Payaraman Ogan Ilir. Suluh Abdi: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat . 2019; 1(2): 84-89
Nur T, Ahmad R, Noor, Muthia E. Pembuatan Pupuk Organik Cair Dari Sampah Organik Rumah Tangga Dengan Bioaktivator EM4 (Effective Microorganisms). Konversi. 2016; 5(2): 44 - 51
SHU. Mengapa kantong pengemasan pupuk penting?. 2024. [cited 2024 Sept 13]. Available from: https://www.shupackaging.com/blog/a-complete-guide-to-fertilizer-packaging-bags
Yuniarti A. Maya D dan Dina M.N. Efek Pupuk Organik Dan Pupuk N,P,K Terhadap C-Organik, N-Total, C/N, Serapan N, Serta Hasil Padi Hitam Pada Inceptisols. Jurnal Pertanian Presisi. 2019; 3(2): 90-105
Tafiprios dan Janisty R.A. Evaluasi Desain Kemasan, Popularitas Merek Dan Budaya Konsumen Terhadap Citra Merek Aqua. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis. 2015; 1(3): 1-12