Penerapan ruang spasial pada rancangan perpustakaan kontemporer

Abstrak

Kemampuan membaca pelajar Indonesia tergolong rendah di ASEAN. Tercatat angka pengunjung perpustakaan di Kabupaten Gunungkidul mencapai titik tertinggi pada tahun 2021, namun setelah itu mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2022 hingga 2024. Hal ini dapat menunjukkan adanya perubahan dalam minat atau kebiasaan masyarakat dalam mengunjungi perpustakaan. Untuk mengatasi isu ini, kebutuhan adanya perpustakaan kontemporer merupakan hal yang penting dengan rancangan lebih interaktif dan menarik. Desain perpustakaan ini nantinya dapat menciptakan ruang-ruang untuk meningkatkan minat baca dan menjadikan perpustakaan sebagai pusat komunitas yang inspiratif. Konsep menggunakan pendekatan ruang spasial yang berfokus pada bagaimana ruang diatur, dimanfaatkan, dan dirancang untuk mendukung fungsi perpustakaan secara optimal serta memperhatikan fisik, fungsi, serta interaksi sosial pengguna di dalam perpustakaan. Hasil dari studi awal seperti hasil analisis site, analisis program ruang, dan hasil simulasi kinerja energi bangunan akan mempengaruhi bentuk dasar gubahan, sehingga dapat dihasilkan gubahan yang efisien dan optimal. Di sisi lain pendekatan ruang spasial dalam desain perpustakaan ini nantinya menghasilkan rancangan perpustakaan modern dengan zonasi hierarkis yang memisahkan ruang baca individu dan kelompok, integrasi teknologi digital, serta area relaksasi dengan elemen hijau. Zona interaksi komunitas juga dirancang untuk mendukung kolaborasi sosial. Dengan desain ini, perpustakaan tidak hanya menjadi pusat literasi, tetapi juga ruang sosial yang responsif dan mendukung keberlanjutan arsitektur.