Edukasi Kesiapsiagaan Bencana di Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Ngestiharjo
Keywords:
Edukasi, Kesiapsiagaan, BencanaAbstract
Siap siaga bencana harus melekat dilingkungan penduduk yang tinggal di daerah rawan bencana dan tidak rawan bencana. Perempuan juga berperan dalam mengambil posisi penting pada pencegahan dan penanggulangan bencana. Masih banyak perempuan yang belum faham tahapan-tahapan dalam melakukan pencegahan dan penangggunalangan bencana. Pengabdian Masyarakat ini maksudkan untuk memberikan pelathan dan ekcakapan bagi perempuan-perempuan anggota ranting ‘Aisyiyah Ngestiharjo kecamatan Kasihan kabupaten Bantul Yogyakarta. Pengabdian Masyarakat ini menggunakan metode pelatihan dan kampanye dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan bencanan.
References
D.B Roman. (2020). Education and Disaster Vulnerability in Southeast Asia: Evidence and Policy Implications. Sustainibility, 12(1401).
Farkhan. (2009). Studi Komparatif Fikih Bencana Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syariah Dan Hukum, 5.
Islamiyatur Rokhmah, M. I. H. S. A. R. F. R. U. (2022). Pedoman Hidup Islami Warga Kampus (PHIWK) Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta (Syaiful, Ed.; 1st ed.). The Publish.
Joko Crisnanto. (2011). Gempa Bumi Kerusakan Lingkungan, Kebijakan dan Strategi Pengelolaan. . Liberty.
Lubis, F. H. (2021). Pemulihan Trauma pada Anak Korban Bencana dalam Perspektif Islam (Studi Kasus Bencana Gunung Sinabung di Desa Guru Kinayan, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara). AL-IRSYAD, 11(2). https://doi.org/10.30829/al-irsyad.v11i2.9587
Setiawan Gunardi, M. M. S. dan A. S. baharuddin, P. U. S. I. M. dan U. M. M. 2019. (2019). Kerangka Perundangan Syariah dan Sivil Terhadap Isu-Isu Kemanusiaan dan Keagamaan akibat Bencana (syariah and civil legal framwork on humanity and religious issues aftermath natural disaster). University Sains Malaysia dan Universitas Muhamamdiyah Mataram.
U. Ranke. (2016). Natural Disaster Risk Management. Springer International Publishing Switzerland, 2016. Springer Internasional Publishing.