Strategi percepatan penurunan stunting dalam pemenuhan ketahanan pangan dan perbaikan gizi

Abstrak

Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Kelurahan Suryatmajan berada di urutan pertama dengan kasus stunting terbanyak jika di bandingkan dengan Kelurahan Bausasran dan Kelurahan Tegalpanggung yang berada di Kemantren Danurejan. Pada tahun 2020 kasus stunting yang terjadi di wilayah Kelurahan Suryatmajan sebanyak 16,6% (20 kasus), sementara itu pada tahun 2021 dengan di laksanakannya program Gelang Emas ini kasus stunting di Kelurahan Suryatmajan berhasil mengalami penurunan menjadi 13,5% (13 kasus). Penelitian ini melihat bagaimana strategi percepatan penurunan stunting dalam pemenuhan ketahanan pangan dan perbaikan gizi melalui program gelang emas di Kelurahan Suryatmajan. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa terdapatnya pelaksanaan program Gelang Emas ini juga turut memberikan dampak yang positif yakni faktor Sumber Daya Mausia (SDM) berupa penurunan angka balita stunting yang ada di wilayah Kelurahan Suryatmajan, serta faktor keuangan berdampak positif bagi Kelompok Tani Perkotaan, dikarenakan dengan adanya program Gelang Emas ini dapaat membantu membangkitkan perekonomian bagi Kelompok Tani Perkotaan dengan cara pembelian bahan pangan yang akan diolah menjadi Pemberian makanan Tambahan (PMT). Pada aspek faktor penghambat, hambatan pada pelaksanaan program Gelang Emas diantaraya adalah faktor Sumber Daya Mausia (SDM) yakni masih banyak masyarakat yang kurang menyadari terkait dengan pentingnya pemenuhan gizi pada balita. Melalui hasil dari penelitian ini, peneliti berharap penelitian dapat menjadi evaluasi strategi setelah dilakukan implementasi program Gelang Emas pada masyarakat. Implementasi program ini dilakukan sebagai salah satu proses untuk dapat membantu pemerintah menyelesaikan permasalahan stunting di Kelurahan Suryatmajan.