Prosedur pemeriksaan radiografi lumbosacral dengan kasus dynamic spondylolisthesis
Kata Kunci:
Dynamic, Spondylolisthesis, LumbosacralAbstrak
Latar Belakang: Pemeriksaan lumbosacral memiliki berbagai macam proyeksi antara lain yaitu AP, lateral, oblique sebagai proyeksi rutin, dan proyeksi lain sebagai proyeksi tambahan yaitu lateral hyperflexion, hyperextension, bending kanan dan kiri, pemeriksaan radiografi lumbosacral dengan kasus dynamic spondylolisthesis di instalasi radiologi tidak hanya menggunakan proyeksi rutin AP dan Lateral saja. Seorang pasien Ny.K yang berusia 42 tahun dengan keluhan nyeri pinggang melakukan pemeriksaan radiografi lumbal proyeksi AP dan lateral. Akan tetapi setelah melakukan pemeriksaan tersebut pasien diminta melakukan pemeriksaan yaitu proyeksi hyperflexion dan hyperextension dengan posisi pasien erect. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prosedur pemeriksaan radiografi lumbosacral dengan kasus dynamic spondylolisthesis untuk mengetahui alasan adanya penambahan proyeksi hyperflexion dan hyperextension dan tujuan dari masing-masing proyeksi.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus untuk mempelajari tentang studi kasus prosedur pemeriksaan radiografi lumbosacral dengan kasus dynamic spondylolisthesis di Instalasi Radiologi salah satu RS di Jawa Timur. Waktu pengumpulan data dimulai pada Agustus 2023 – Juni 2024. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi secara langsung, dokumentasi, wawancara dengan satu dokter spesialis radiologi dan 3 radografer lalu memanfaat referensi dari kepustakaan. Analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil: Prosedur pemeriksaan radiografi lumbosacral dengan kasus dynamic spondylolisthesis tidak memerlukan persiapan khusus, hanya melepas benda-benda logam yang dapat mengganggu radiograf, alat dan bahan yaitu pesawat sinar-X, bucky stand, komputer dan printer. Proyeksi yang digunakan yaitu proyeksi AP, lateral dan dilakukan penambahan proyeksi hyperflexion, hyperextension dengan posisi pasien erect. Alasan menggunakan tambahan proyeksi hyperflexion dan hyperextension untuk menilai pergeseran otot ligament ke depan atau ke belakang karena jika hanya menggunakan proyeksi AP dan Lateral saja tidak dapat memberikan hasil gambaran yang informatif, tujuan dari masing-masing proyeksinya yaitu pertama proyeksi AP untuk menilai segment dan melihat indikasi lainnya, proyeksi lateral untuk melihat otot ligament, proyeksi hyperflexion dan hyperextension untuk menilai pergeseran otot ligament ke depan atau ke belakang.
Kesimpulan: Terdapat penambahan proyeksi pada pemeriksaan radiografi dynamic lumbosacral yaitu proyeksi hyperflexion dan hyeperextension, bertujuan untuk melihat pergeseran otot ligament ke depan dan belakang.
Referensi
Chaerunnisa. (2019). Hubungan Derajat Spondylolisthesis Dengan Nyeri Pasien Low Back Pain Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar. Green Medical Journal, 1(1), 77–86. https://doi.org/10.33096/gmj.v1i1.22
Febriany. (2023). Pengaruh Pemberian Dynamic Neumoscular Stabilization Terhadap Penurunan Nyeri Pada Nyeri Low Back Pain Myegenic et causa Hyperlordosis Lumbal di RSUD Dr. Hardjo Ponorogo. 3(2), 1–16.
Irinanda, M. (2019). Prosedur Pemeriksaan Radiografi Lumbalpada Kasus Canal Stenosis Dan Spondylolisthesis Di Instalasi Radiologi Rsup Dr. Sardjito Yogyakarta. Skripsi.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Pedoman dan Standar Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Nasional. In Komisi Etik Penelitian dan Pengembangan Keseheatan Nasional.
Long. (2016). Merrill’s Pocket Guide to Radiography E-Book.
Nathan. (2022). Spondylolisthesis. Orthopedic Reviews, 14(3), 1–9. https://doi.org/10.52965/001c.36917
Nurinsani. (2018). Pemeriksaan Vertebrae Lumbosacral Pada Klinis Spondylolisthesis Menggunakan Proyeksi AP dan Lateral di Rumah Sakit Pertamina Jaya. Repository, Https//Perpus.Poltekkesjkt2.Ac.Id/Respoy/Index.Php?P=show_detail&id=14 767keywords=, 1–26.
Permani, M. A. D. B., Darmawati, A., & Samsi, R. (2019). Teknik Pemeriksaan MSCT Vertebra Lumbal Pada Kasus Low Back Pain di Instalasi Radiologi RSUP. Dr. Sardjito, Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Radiografi Citra Bangsa, 2(02), 48-58.
Puspitaningtyas. (2022). Lumbasacral Examination With Low Back Pain Case in Radiology Facility of Pandang Arang Regional Hospital Teknik Pemeriksaan Lumbosacral Pada Kasus Lbp (Low Back Pain) Di Instalasi Radiologi Rsud Pandan Arang Boyolali. Medical Imaging and Radiation Protection Research Journal, 2(1), 2808–5272. https://doi.org/10.54973/mirror.v2i1.209
Ramadhan. (2022). Rancang Bangun Alat Fiksasi Pemeriksaan Thorax PA (Posterior Anterior) Pada Anak Usia 2 sampai 4 Tahun. 2003, 8.5.2017, הארץ– 2005
Rijali. (2018). Analisis Data Kualitatif Ahmad Rijali UIN Antasari Banjarmasin.
(33), 81–95.
Sebayang, S., Astina, K. Y., Triningsih, T., Sukadana, I. K., & Adeline, N. (2024). Analisis Pemeriksaan Lumbal Pada Kasus Low Back Pain (LBP) Di Instalasi Radiologi RSUD Kota Bogor. Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan, 3(1), 98-106.
Septiana. (2021). Gambaran Radiografi Vertebrae Lumbal Pada Pasien Nyeri Punggung Bawah di RSI Siti Rahmah Padang Tahun 2019. Baiturrahmah Medical Journal, 1(2), 56–62.
Wang. (2017). Lumbar degenerative spondylolisthesis epidemiology: A systematic review with a focus on gender-specific and age-specific prevalence. Journal of Orthopaedic Translation, 11, 39–52. https://doi.org/10.1016/j.jot.2016.11.001
Wardhani. (2023). Pengaruh Pemberian Dynamic Neuromuscular Stabilization untuk Meningkatkan Keseimbangan pada Lansia ; Narrative Review. 4(1), 41–50.
