Hubungan self-efficacy dengan burnout pada perawat di ruang IGD dan ICU
Kata Kunci:
burnout; perawat; self-efficacyAbstrak
Latar belakang: Perawat memberikan pengaruh besar dalam menentukan kualitas dan menjaga mutu pelayanan rumah sakit. Perawat memiliki peran dan tanggung jawab terhadap beban kerja yang dapat mempengaruhi kondisi fisik dan status emosionalnya. Tugas dan tanggung jawab yang berlebihan dapat menyebabkan perawat mengalami burnout. Self efficacy menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat burnout perawat. Self efficacy merupakan keyakinan individu mengenai kemampuan dirinya dalam melakukan tindakan. Perawat yang memiliki self efficacy tinggi akan mampu mengatasi burnout yang dialami. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan burnout pada perawat di ruang IGD dan ICU RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Metode: Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Subyek penelitian adalah perawat yang bekerja di ruang IGD dan ICU sejumlah 41 orang dengan pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Hasil: Hasil penelitian dengan uji Spearman-Rank diperoleh ada hubungan yang signifikan antara self efficacy dengan burnout pada perawat IGD dan ICU (p-value 0,000 < 0,05). Keeratan hubungan dengan nilai signifikansi τ = -0,523 (korelasi kuat). Simpulan dan Saran: Ada hubungan antara self efficacy dengan burnout pada perawat di ruang IGD dan ICU RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan evaluasi serta referensi pengetahuan dalam meningkatkan efikasi diri untuk menghindari kejadian burnout pada perawat di ruang IGD dan ICU.