Pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) pada masyarakat Padukuhan Pelemadu

Penulis

  • Rafly Al Ayyubi Program Studi S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Tri Hapsari Listyaningrum Program Studi S1 Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Susy Magfirah Urbubiyah Program Studi S1 Psikologi, Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial dan Humaniora, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Wiji Astuti Program Studi S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Firsta Fadhlila Putri Program Studi S1 Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Nuruliza Hi Abdulah Program Studi S1 Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Dela Febiola Oktafia Sari Program Studi S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial dan Humaniora, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Aulia Ramdani Program Studi S1 Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Nur Azizah Suci Hamdani Program Studi S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Fikri Luthfi Pasha Muarif Program Studi S1 Tekonologi Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Kata Kunci:

Tanaman obat keluarga (TOGA), masyarakat Padukuhan Pelemadu, pengobatan tradisional, sosialisasi

Abstrak

Penelitian ini membahas pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di masyarakat Padukuhan Pelemadu. Indonesia, yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, menjadi rumah bagi berbagai jenis tanaman obat yang berpotensi untuk dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. Penanaman dan penggunaan TOGA oleh keluarga dapat memenuhi kebutuhan obat-obatan tradisional untuk penyakit ringan seperti batuk dan demam, terutama di daerah dengan akses terbatas ke fasilitas kesehatan. Meskipun masyarakat Padukuhan Pelemadu telah mengenal konsep tanaman obat tradisional, pengetahuan tentang manfaat TOGA masih kurang. Untuk itu, program sosialisasi dan penanaman TOGA dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait jenis-jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat keluarga. Melalui program ini, masyarakat diharapkan dapat menanam dan memanfaatkan TOGA di halaman rumah masing-masing, sehingga tercipta kemandirian dalam pengobatan tradisional. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat semakin tertarik menanam TOGA dan mulai menyadari manfaatnya dalam pengobatan alternatif, namun perawatan tanaman masih menjadi tantangan yang perlu diatasi.

Referensi

A., S. (2016). Tanaman Ajaib Basmi Penyakit dengan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) Mengenali Ragam dan Khasiat TOGA Meramu Jamu Tradisional/ Herbal dengan TOGA. Depok: Bibit Publisher: Depok, .

Anggraeni, D. V. (2022). Pengaruh Pemanfaatan Aktivasi “Pojok Toga” Terhadap Peningkatan Hasil Belajar dan Peduli Lingkungan Siswa Kelas IV SDN Benowo 1 Surabaya. JPGSD, 8(1), 69-78.

Harjono, Y. Y. (2017). Penyuluhan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga dan Penanaman Tanaman Obat Keluarga di Kampung Mekar Bakti 01/01, Desa Mekar Bakti Kabupaten Tangerang. JPM Ruwa Jurai,, 3, 16-21.

Maheshwari, H. (2002). Pemanfaatan Obat Alami: Potensi dan Prospek Pengembangan.

Susanto, A. (2017). Komunikasi dalam Sosialisasi Tanaman Obat Keluarga (Toga) di Kecamatan Margadana. Jurnal Para Pemikir, 6(1), 111-117.

Wirasisya, D. G. (2018). Peningkatan Kesehatan Masyarakat Melalui Sosialisasi Penggunaan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) di Desa Tembobor. Sarwahita, 15(01), 64-71.

Harborne, J.B. & Williams, C.A., 2017. Advances in Flavonoid Research Since 1992. Phytochemistry, 55(6), pp.481-504.

Hidayati, N. & Wijayanti, R., 2022. Pengaruh Ekstrak Brotoali terhadap Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Tipe 2. Jurnal Kedokteran, 15(3), pp.223-229.

Junaidi, M., Hermawan, T., & Rahmawati, L., 2018. Aktivitas Antioksidan dan Imunomodulator Ekstrak Brotoali. Jurnal Penelitian Farmasi, 13(2), pp.123-130.

Nurhayati, S., 2020. Manfaat Daun Kumis Kucing dalam Pengobatan Batu Ginjal. Jurnal Farmasi Klinis Indonesia, 10(2), pp.145-150.

Rachmawati, I., 2021. Aktivitas Anti-Inflamasi Ekstrak Kencur dalam Pengobatan Tradisional. Jurnal Fitokimia Indonesia, 9(1), pp.76-81.

Sudarsono, S., Wijaya, A., & Rahman, R., 2019. Kandungan Kimia dan Aktivitas Farmakologi Kencur (Kaempferia galanga). Jurnal Fitokimia, 6(1), pp.45-54.

Unduhan

Diterbitkan

07-10-2024

Cara Mengutip

Al Ayyubi, R., Listyaningrum, T. H., Urbubiyah, S. M., Astuti, W., Putri, F. F., Abdulah, N. H., Sari, D. F. O., Ramdani, A., Hamdani, N. A. S., & Muarif, F. L. P. (2024). Pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) pada masyarakat Padukuhan Pelemadu. Prosiding Seminar Nasional Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta, 2, 1724–1730. Diambil dari https://proceeding.unisayogya.ac.id/index.php/prosemnaslppm/article/view/849

Terbitan

Bagian

Pengabdian Masyarakat