Adaptasi perilaku pada desain perpustakaan: gesture membaca

Abstrak

Perpustakaan merupakan suatu wadah untuk meningkatkan karakteristik membaca dan merubah pola pikir dalam berinteraksi, baik di akademik, non akademik, dan masyarakat sosial. dengan perkembangan globalisasi, teknologi seringkali digunakan sebagai senjata untuk mengukur suatu kualitas, sehingga membentuk kebiasaan buruk bagi generasi millenial yang cenderung memiliki minat baca melalui media atau teknologi ketimbang (secara fisik) datang ke perpustakaan. Pentingnya merawat pendidikan agar membentuk suatu karakter terutama pada anak-anak usia dini yang baru mulai mengenal lisan maupun tulisan sehingga menumbuhkan rasa gemar membaca melalui media buku cerita bergambar, mengasah karakter gemar baca pada anak sangatlah penting untuk jenjang literasi jangka panjang. Perpustakaan bukan hanya sekadar layanan informasi, tetapi juga mendorong masyarakat untuk berpikir secara rasional dan berperilaku intelektual dalam bermusyawarah. Hanya saja wadah yang disediakan pemerintah sangatlah minim informasi, koleksi dan masih terkesan privat sehingga tidak menarik perhatian bagi para pembaca, perpustakaan yang sediakan juga harus memiliki kolektivitas agar berpotensi untuk meningkatkan gairah bagi para pembaca dengan kualitas yang ter jangkau, dalam hal ini pemerintah juga harus toleransi perihal fasilitas yang memadai agar meningkatkan pola pikir masyarakat sehingga tingkat minat baca dapat tersentralisasi. Namun masih banyak ketidaktransparanan yang menjadi masalah bagi suatu wadah, dengan adanya perpustakaan masyarakat mempunyai tempat berekspresi dan berkreasi sebagaimana menjadikan perpustakaan sebagai rumah literasi maupun sebagai gudang ilmu pengetahuan