Studi Kasus Prosedur Pemeriksaan Radiografi Genu Dengan Klinis Bowing Leg Bilateral Suspect Blount Di Rumah Sakit Yogyakarta

Penulis

  • Bela Septiani Nur Sakinah Program Studi Radiologi Program Diploma Tiga, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Ayu Mahanani Program Studi Radiologi Program Diploma Tiga, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Ari Anggraeni Program Studi Radiologi Program Diploma Tiga, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Kata Kunci:

Blount disease, bowing leg, long leg stitch view

Abstrak

Prosedur pemeriksaan genu dengan klinis bowing leg bilateral suspect blount di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Yogyakarta menggunakan proyeksi Anteroposterior (AP), Lateral dan Long Leg Stitch View. Menurut teori pada pemeriksaan radiografi genu klinis blount disease menggunakan proyeksi Anteroposterior (AP), dan Lateral. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pemeriksaan genu dengan klinis bowing leg bilateral suspect blount di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Yogyakarta dan mengetahui alasan digunakannya proyeksi Anteroposterior (AP), Lateral dan Long Leg Stitch View.  Metode penelitian ini adalah kualitatif metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Yogyakarta pada bulan September 2023 sampai dengan April 2024. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara, observasi, dokumentasi. Subjek penelitian yaitu satu dokter spesialis radiologi dan tiga radiografer. Objek penelitian ini yaitu prosedur pemeriksaan genu dengan klinis bowing leg bilateral suspect blount. Analisis data dilakukan mulai dari pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan pemeriksaan genu dengan klinis bowing leg bilateral suspect blount di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Yogyakarta tidak memerlukan persiapan khusus, teknik pemeriksaan yaitu menggunakan proyeksi Anteroposterior (AP), Lateral dan long leg stitch view serta posisi pasien yaitu supine. Alasan penggunaan proyeksi Anteroposterior (AP), lateral dan long leg stitch view adalah melihat perubahan morfologi yang terjadi pada kasus blount disease, menilai derajat deformitas, melihat keseluruhan ekstremitas inferior, menilai perbedaan panjang kedua kaki serta melihat kelengkungan dan derajat kelengkungan pada kaki. Untuk pemeriksaan genu klinis bowing leg bilateral suspect blount lebih baik jika pasien diposisikan erect apabila kondisi pasien kooperatif karena hasil yang didapatkan lebih akurat dan relevan dalam mengukur derajat kelengkungan dan kondisi persendian. Pemeriksaan Genu dengan klinis bowing leg bilateral suspect blount menggunakan proyeksi Anteroposterior (AP), Lateral dan Long Leg Stitch View serta posisi pasien supine. Pemeriksaan genu untuk meilihat perbedaan panjang kedua kaki, melihat derajat deformitas serta melihat kelengkungan pada kedua kaki.

Referensi

Arum, P. P., & Nurcahyo, P. W. (2021). PERANAN PROYEKSI STITCH VIEW LONG LEG PADA PEMERIKSAAN KNEE JOINT DENGAN INDIKASI OSTEOARTHRITIS. JRI (Jurnal Radiografer Indonesia), 4(2), 70-73.

Danino, B., Rödl, R., Herzenberg, J. E., Shabtai, L., Grill, F., Narayanan, U., ... & Wientroub, S. (2020). The efficacy of guided growth as an initial strategy for Blount disease treatment. Journal of children's orthopaedics, 14(4), 312-317.

Firth, GB, Ngcakani, A., Ramguthy, Y., Izu, A., & Robertson, A. (2020). Deformitas femur pada penyakit Blount: studi perbandingan penyakit Blount pada infantil, juvenil, dan remaja. Jurnal Ortopedi Pediatrik B , 29 (4), 317-322.

Frank, Eugene D, 2016. Merril’s Atlas of Radiographic Positoning and Radiologic Procedure, Volume Two. St. louise: Elsevier Mosby

Erkus, S., Turgut, A., & Kalenderer, O. (2019). Langenskiöld classification for Blount disease: is it reliable?. Indian journal of orthopaedics, 53, 662-664.

Guggenberger, R., Pfirrmann, C. W., Koch, P. P., & Buck, F. M. (2014). Assessment of lower limb length and alignment by biplanar linear radiography: comparison with supine CT and upright full-length radiography. American Journal of Roentgenology, 202(2), W161-W167.

Laville, J. M., Wiart, Y., & Salmeron, F. (2010). Can Blount's disease heal spontaneously?. Orthopaedics & Traumatology: Surgery & Research, 96(5), 531-535.

Lampingnano, JP., dan Leslie E. Kedrick. 2018. Textbook Of Radiographic Positionong And Related Anatomi. Missouri : Mosby Inc

Long, B. W., Smith B. J., & Rollin, J. H. (2016). Radiography Positiong & Prosedur

Maria, D., Martadiani, E. D., & Anandasari, P. P. Y. (2020). Serial kasus:Pengukuran serial dalam penyakit blount dan korelasinya dengan prognosis terapi. Medicina, 51(2).

Maré, PH, & Thompson, DM (2020). Penyakit Blount Infantil. Jurnal Ortopedi SA , 19 (3), 173-182.

Park, B. K., Park, K. B., Kwak, Y. H., Jin, S., Kim, H. W., & Park, H. (2019). A comparative evaluation of tibial metaphyseal-diaphyseal angle changes between physiologic bowing and Blount disease. Medicine, 98(17), e15349

Robbins, C. A. (2021). Deformity reconstruction surgery for Blount’s disease. Children, 8(7), 566.

Sabharwal, S. (2015). Blount disease: an update. Orthopedic Clinics, 46(1), 37-47.

Zampogna, B., Vasta, S., Amendola, A., Uribe-Echevarria Marbach, B., Gao, Y., Papalia, R., & Denaro, V. (2015). Assessing Lower Limb Alignment: Comparison of Standard Knee Xray vs Long Leg View. The Iowa Orthopaedic Journal, 35, 49–54

Unduhan

Diterbitkan

07-10-2024

Cara Mengutip

Sakinah, B. S. N., Mahanani, A., & Anggraeni, A. (2024). Studi Kasus Prosedur Pemeriksaan Radiografi Genu Dengan Klinis Bowing Leg Bilateral Suspect Blount Di Rumah Sakit Yogyakarta. Prosiding Seminar Nasional Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta, 2, 62–66. Diambil dari https://proceeding.unisayogya.ac.id/index.php/prosemnaslppm/article/view/542

Terbitan

Bagian

Penelitian