Studi kasus pemeliharaan lead apron di instalasi radiologi RS PKU Muhammadiyah Lamongan

Penulis

  • M. Sayyid Hafizh Al-farisy Program Studi Radiologi Program Diploma Tiga, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Retno Wati Program Studi Radiologi Program Diploma Tiga, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Ildsa Maulidya Mar'athus Nasokha Program Studi Radiologi Program Diploma Tiga, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Kata Kunci:

Lead apron, Pb, BAPETEN

Abstrak

Latar Belakang: Lead apron merupakan alat proteksi radiasi yang harus di rawat dengan melakukan pengujian 12 – 18 bulan sekali, menyimpan di hanger khusus, lemari khusus dan tidak terlipat maupun tertumpuk. Di Instalasi Radiologi RS Muhammadiyah Lamongan belum memberikan perawatan yang cukup baik terhadap lead apron. Penelitian ini bertujuan mengetahui prosedur pemeliharaan lead apron, pengujian lead apron, penyimpanan lead apron dan kesesuaian prosedur pemeliharaan lead apron di RS Muhammadiyah Lamongan sesuai dengan Perka BAPETEN No. 4 (2020). Metode: Penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Radiologi RS Muhammadiyah Lamongan pada September 2023 hingga Juni 2024. Adapun subyek penelitian yaitu 2 radiografer sebagai informan. Pengumpulan data dalam penelitian ini melakukan observasi, wawancara dan kepustakaan. Dari data yang sudah dikumpulkan di analisa dalam bentuk reduksi data, penyajian data dan dilakukan penarikan kesimpulan. Hasil: Hasil dari penelitian adalah pemeliharaan di Instalasi Radiologi RS Muhammadiyah Lamongan belum memberikan perawatan yang cukup baik terhadap lead apron, ditunjukkan pada penyimpanan lead apron yang masih salah seperti sering ditekuk di atas kursi, diletak pada pendorong alat, dan diatas meja pemeriksaan sehingga dapat membuat kerusakan pada kain pembungkus dan lapisan Pb lead apron seperti retak, robek. Sehingga pada perawatan lead apron di Instalasi Radiologi RS Muhammadiyah Lamongan, masih belum sesuai dengan Perka BAPETEN No. 4 (2020). Kesimpulan: Prosedur perawatan lead apron di Instalasi Radiologi RS Muhammadiyah Lamongan perawatan lead apron dilakukan dengan cara melakukan pembersihan selama satu minggu sekali atau seperlunya menggunakan alkohol, tisu dan sapu kecil, lead apron tidak boleh terlipat, lead apron disimpan di dalam lemari khusus dan melakukan pengujian kebocoran lead apron dalam setahun sekali. Pemeliharaan lead apron di RS Muhammadiyah Lamongan belum sesuai dengan pedoman Perka BAPETEN No. 4 (2020), yang dimana lead apron masih diletakan sembarangan bukan ditempat yang telah di sediakan yaitu lemari khusus lead apron.

Referensi

BAPETEN. (2020). Peraturan Badan Pengawas Tenaga Nuklir Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Keselamatan Radiasi Pada Penggunaan Pesawat Sinar-X Dalam Radiologi Diagnostik Dan Intervensional.

Bushong, S. (2016). Radiologic Science for Technologist: Physics, Biology, and Protection (11th ed.). MosbyClark, S., Whitley, A. S., Jefferson, G., Holmes, K., Sloane, C., Anderson, C., & Hoadley, G. (2016). POSITIONING IN RADIOGRAPHY (13th ed.).

Fikih Mahgfiroh (2019) Pengujian Lead Apron Dengan Menggunakan Metode RadiografI Di InstalasI Radilogi Rumah Sakit Islam Klaten.

Ginanti, 2019. Memahami Pentingnya Menggunakan Alat Pelindung Diri Saat Bekerja, https://www.alodokter.com/memahami-pentingnyamenggunakan-alat-pelindung-diri-saat-bekerja, diakses pada 2 Maret 2020 pukul 16. 20 WIB.

Hadi Eka Hamdani (2020) Pengujian Lead Apron Menggunakan Metode Radiografi Di Instalasi Radiologi RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau.

IEC (International Electrotechnical Commission). (2016). From the IEC standard to the German standard. In Mavig.

Indrati, R., Masrochah, S., Susanto, E., Kartikasari, Y., Wibowo, A. S., Darmini, Abimanyu, B.,Rasyid, & Murniati, E. (2017). Proteksi Radiasi Bidang Radiodiagnostik dan Intervensional. Inti Medika Pustaka.

Kartikasari, Y, Darmini, D, Rochmayanti, D. 2015. Evaluasi Kecukupan Tebal Lead Apron Guna Mendukung Jaminan Keselamatan Radiasi pada Unit Pelayanan Radiologi Rumah Sakit.

Martem, D., Milvita, D., Yuliati2, H., & Kusumawati, D. (2015). Pengukuran Dosis Radiasi Ruangan Radiologi Ii Rumah Sakit Gigi Dan Mulut (Rsgm) Baiturrahmah Padang Menggunakan Surveymeter Unfors-Xi. Jurnal Fisika Unand, 4(4), 414–418.

Nikmawati (2018). Evaluasi Performance Lead apron.JRI(JurnalRadiograferIndonesia),1(2), 104-109.

Oktarina D. (2021) Hasil Uji Kebocoran Alat Pelindung diri Dengan Tiga Cara Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Karawang.

Rasad, S. (2015). Radiologi Diagnostik (I. Ekayuda (ed.); 2nd ed.). FKUI.

Ricko Oktavian Saputra (2019) Evaluasi Kelayakan Lead Apron Di Instalasi RadiologI RSUD DR. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Grobogan.

Roshan S. Livingstone and Anna Varghese, 2018. A simple quality control tool for assessing integrity of lead equivalent aprons. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6038217/, diakses pada 29 Februari 2020 pukul 23.30 WIB.

Wildan Sanjaya (2019). Pengujian Lead Apron Di Instalasi Radiologi RSI Sultan Agung Semarang.

Unduhan

Diterbitkan

07-10-2024

Cara Mengutip

Al-farisy, M. S. H., Wati, R., & Mar’athus Nasokha, I. M. (2024). Studi kasus pemeliharaan lead apron di instalasi radiologi RS PKU Muhammadiyah Lamongan. Prosiding Seminar Nasional Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta, 2, 1149–1157. Diambil dari https://proceeding.unisayogya.ac.id/index.php/prosemnaslppm/article/view/697

Terbitan

Bagian

Penelitian

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama