Hubungan Berat Badan Bayi Lahir Dengan Kejadian Robekan Perineum Pada Ibu Bersalin Di RS Pku Muhammadiyah Yogyakarta
Kata Kunci:
Berat Badan Bayi Lahir, Robekan PerineumAbstrak
Robekan perineum adalah robekan yang terjadi pada perineum sewaktu persalinan. Robekan perineum dapat menimbulkan perdarahan, infeksi serta gangguan rasa ketidaknyamanan.. Robekan perineum terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Angka kejadian ruptur perineum pada ibu hamil mencapai 2,7 juta di seluruh dunia pada tahun 2020, dan jumlah ini diperkirakan mencapai 6,3 juta pada tahun 2050. Di benua Asia saja, 50% wanita melahirkan mengalami rupture perineum. Tujuan penelitian untuk mengetahuinya apakah ada hubungan berat badan bayi lahir dengan kejadian robekan perineum pada ibu bersalin di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Desain cross sectional, cross sectional yang mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi
atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat yang berarti tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat penelitian. Jumlah sampel yaitu 153. Teknik analisis bivariat menggunakan uji Fisher’s Exact Test. Hasil uji statistik menggunakan uji Fisher’s Exact Test didapatkan nilai ρ value 0,002 maka Ho ditolak yang artinya ada hubungan berat bayi lahir dengan kejadian robekan perineum dengan nilai keeratan hubungan atau Contigency Coefficient 0,330 yang berarti rendah. Tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan KIE tentang pencegahan robekan perineum dengan melakukan pijat perineum yang dapat dilakukan oleh ibu untuk mengurangi kejadian robekan perineum.
Referensi
Agustin, M., Hafshawaty, S., Zainul, P., & Probolinggo, H. (2023). ANALISIS FAKTOR DOMINAN PENYEBAB KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN SPONTAN DI RUMAH SAKIT DAERAH KALISAT JEMBER Analysis of the Dominant Factors Causing Perineal Rupter in Spontaneous Labor in Hospital Kalisat Jember. 12(1), 9–18.
Alfiani, S. A., & Marliandiani, Y. (2013). Hubungan Antara Teknik Meneran Dengan Ruptura Perinium Pada Ibu Bersalin Yang Selama Kehamilan Mengikuti Senam Hamil (Studi Kasus Di Bpm Ny. Wiwik S. Aengsareh Sampang). Embrio, 3, 13–18. https://doi.org/10.36456/embrio.vol3.no0.a1122
Dianiati, L. A., Purnami, L. A., & Ningrum, K. A. P. (2023). Mengidentifikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Ruptur Perineum Pada Ibu Bersalin Di Wilayah Kerja Puskesmas Kubutambahan 1. MIDWINERSLION : Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng, 8(2), 100–108. https://doi.org/10.52073/midwinerslion.v8i2.365
Dwi Anggraini, F. (2018). Hubungan Berat Bayi Dengan Robekan Perineum Pada Persalinan Fisiologis Di Rb Lilik Sidoarjo. Journal of Health Sciences, 9(1), 91–97. https://doi.org/10.33086/jhs.v9i1.190
Ekasari, D. J., Yunita, P., & Hafid, R. A. (2022). Penatalaksanaan Vulva Hygine dengan Penyembuhan Luka Perineum. Zona Kebidanan, 12(9), 45–54.
Elisabeth Siwi, W., & Th. Endang, P. (2016). Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. PUSTAKA BARU PRESS.
Futiatus Sholekhah. (2017). Hubungan Berat Badan Bayi Lahir dengan Kejadian Ruptur Perineum pada Persalinan Normal Primipara di Puskesmas Tegalrejo.
Heddy, Marfuah, & Ananda, R. (2024). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Ruptur Perineum pada Ibu Bersalin di UPT Puskesmas Ciruan Tahun 2023. Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan.
Hera, M., Dewi, Y., & Ana, M. (2019). Pencegahan Rupture Perineum Pada Ibu Bersalin Dengan Pijat Perineum. Jurnal Kebidanan, 5(2), 137–143.
Hidayat, A. A. A. (2014). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data: Contoh Aplikasi Studi Kasus (Jakarta). Salemba Medika.
Ika herlina, Arini kusmintarti, S. prima. (2023). Faktor Yang Berhubungan Dengan kejadian Ruptur Perineum Pada Persalinan Perfaginam. Jurnal Bidan Srikandi, 0–5.
Iswani, R., Erlina, E., & Ernita, E. (2023). Hubungan Berat Badan Lahir dengan Kejadian Rupture Perineum pada Persalinan Normal. Indonesian Trust Health Journal, 6(1), 14–19.
Karlina, N., Elsi, E., & Wulan, M. P. (2016). Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. IN MEDIA.
Kemenkes RI. (2022). Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024. Menteri Kesehatan Republik Indobesia, 3, 1–592.
Latief, A. (2023). Fisioterapi Obstetri-Ginekologi (W. Praptiani (ed.)). Buku Kedokteran EGC.
Latjuba, E. S., Dwi, N. O. K., & Siskawati, U. (2023). PENGARUH PENOLONG PERSALINAN TERHADAP KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL. 8(x), 127–135.
Montessori, Y., Handayani, S., & Anjarwati, A. (2021). Seksualitas Ibu Postpartum Dengan Riwayat Persalinan Rupture Perineum : Studi Fenomenologi. Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu, 12(2), 155–165. https://doi.org/10.55426/jksi.v12i2.154
Mulati, T. S., & Susilowati, D. (2018). Pengaruh Derajat Robekan Perineum Terhadap Skala Nyeri Perineum Pada Ibu Nifas Di Kabupaten Wonogiri. Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, 3(1), 51–56. https://doi.org/10.37341/jkkt.v3i1.67
Naomi, P. H. S. (2023). Hubungan Penolong Persalinan Terhadap Kejadian Ruptur Perenium Spontan pada Persalinan Kala II. Professional Health Journal, 4(2), 398–405. https://doi.org/10.54832/phj.v4i2.460
Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta.
Novelia, S., Wowor, T. J., & Pajriyati, D. (2022). Pengaruh Pijat Perineum Terhadap Laserasi Perineum pada Ibu Bersalin. 8.
Panjaitan, I. M. (2023). Hubungan Berat Badan Lahir Bayi dengan Ruptur Perineum pada Persalinan Normal di Klinik Pratama Hamidah Tanjung Morawa Kab. Deli Serdang Tahun 2023. Jurnal Maternitas Kebidanan, 8(1), 93–99.
Permenkes RI. (2021). Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Pelayanan Kontrasepsi, dan Pelayanan Kesehatan Seksual. Kementerian Kesehatan RI, 70(3), 156–157.
Pratami, E. (2016). Evidance-Based dalam Kebidanan: Kehamilan, Persalinan, dan Nifas. Buku Kedokteran EGC.
Prawirohardjo, S. (1999). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Puput Anggraini, Silva Altika, & Darsono. (2023). Hubungan Ketrampilan Posisi Tangan Penolong Menahan Perineum Terhadap Kejadian Rupture Perineum Pada Persalinan Spontan. Cendekia Medika: Jurnal Stikes Al-Ma`arif Baturaja, 8(2), 237–244. https://doi.org/10.52235/cendekiamedika.v8i2.230
Puspita, L., Hasanah, I., & Ifayanti, H. (2020). Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH). Jurnal Maternitas Aisyah, 1(1), 61–69.
Qomarasari, D. (2022). Hubungan Paritas, Lama Persalinan Dan Berat Badan Bayi Lahir Dengan Kejadian Rupture Perineum Di Pmb K Tahun 2022. Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ), 5(2), 81–85. https://doi.org/10.54100/bemj.v5i2.73
Rahmawati, M. A. (2023). Pengaruh Berat Badan Bayi Baru Lahir Dengan Kejadian Ruptur Perinium Pada Persalinan Normal Di Tpmb Eni Musfirotun Desa Pendem Kecematan Junrejo Kota Batu. Indonesian Journal of Health Development, 5(1), 17–23. https://doi.org/10.52021/ijhd.v5i1.112
Rahmi, A., & Sa’diah, K. (2023). Faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan lahir bayi normal di BPM Aulia Insani Marabah. Journal of Nursing Practice and Education, 4(1), 45–51. https://doi.org/10.34305/jnpe.v4i1.840
Resmaniasih, K. ; R. (2020). Pengaruh Posisi Bersalin Setengah Duduk Terhadap Ruptur Perineum pada Primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Pahandut. The Professional Medical Journal, 23(02), 171–175.
Situmorang, K., Nainggolan, D., & Hanim, H. (2023). Relationship Between Knowledge Of Straining Techniques In Maternal Birth And Perineal Rupture At PMB A. Aritonang Kec. Parangnan District. Humbang Hasundutan Year 2023. 1(3), 1–08. https://doi.org/10.61132/pandawa.v1i3.22
World Health Organization. (2018). Intrapartum care for a positive childbirth experience. http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/260178/1/9789241550215-eng.pdf?ua=1%0Ahttp://www.who.int/reproductivehealth/publications/intrapartum-care-guidelines/en/