Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian mioma uteri di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman Yogyakarta
Kata Kunci:
Faktor Mioma Uteri, IMT, Usia; Paritas, Riwayat Kontrasepsi HormonalAbstrak
Prevalensi mioma uteri di Indonesia berkisar antara 2,39% - 11,79% dari semua penderita ginekologi yang dirawat dan kejadiannya menempati urutan kedua setelah kanker serviks, yaitu sebesar 20 per 1000 wanita dewasa. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi yang mengalami peningkatan kejadian mioma uteri. Mioma uteri adalah tumor jinak paling umum yang mengancam 70-80% wanita selama usia reprodiksinya, hal ini merupakan salah satu penyebab tingginya angka mortalitas dan mordibitas wanita usia subur. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian mioma uteri di RS PKU Muhammadiyah Gamping Sleman Yogyakarta. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian kuantitatif, rancangan penelitian bersifat deskriptif analitik dengan metode case control, sedangkan pendekatan waktu secara retrospektif. Populasi pada penelitian ini merupakan pasien yang tercatat dalam data rekam medis tahun 2021-2023 yaitu sebanyak 289 responden. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 148 sampel, teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate startified random sampling. Analisis data yang digunakan teknik analisis biavariat menggunakan uji Chi-square. Hasil analisis bivariat menunjukan terdapat empat variabel yang memiliki hubungan dengan kejadian mioma uteri yaitu usia (p-value = 0,001 dengan OR = 3,279), paritas (p-value = 0,003 dengan OR = 2,699), IMT (p-value = 0,000 dengan OR = 5,625) dan riwayat keluarga (p-value = 0,000 dengan OR = 7,517). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kejadian mioma uteri (p-value = 0,738 dengan OR = 1,119). Petugas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan terhadap klien khususnya dengan mioma uteri dengan melakukan diagnosis dan pengobatan yang tepat khususnya pada permasalahan reproduksi.
Referensi
Aspiani, R.Y. (2017) Buku Ajar Asuhan Keperawatan Maternitas Aplikasi Nanda, Nic dan Noc. 1st edn. Jakarta: CV. Trans Info Media.
Astuti, A., Mumthi’ah Al Kautzar, A. and Darmawansyih, D. (2020) ‘Manajemen Asuhan Kebidanan Gangguan Sistem Reproduksi pada Ny “S” dengan Mioma Submukosa di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tanggal 04 Februari–25 Februari Tahun 2019’, Jurnal Midwifery, 2(1).
Dzakwan, A.S. et al. (2021) ‘Hubungan Paritas, IMT, Usia Menarche, Hipertensi, dan Riwayat Keluarga dengan Kejadian Mioma Uteri di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda’, Jurnal Verdure, 3(1), pp. 45–56.
Elkafas, H., Ali, M. and Al-Hendy, A. (2018) Encyclopedia of Reproduction (Second Edition). 2nd edn. United States: Biomedical Science.
Fadillah, A., Sanif, R. and Septadina, I. (2021) Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Mioma Uteri di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Skripsi. Universitas Sriwijaya.
Faerstein, E., Szklo, M. and Rosenshein, N. (2020) ‘Risk Factors for Uterine Leiomyoma : A Practice-based Case-Control Study. I. African-American Heritage, Reproductive History, Body Size, and Smoking.’, American Journal of Epidemiology, 153(1), pp. 1–10. Available at: https://doi.org/10.1093/aje/153.1.1.
Global Cancer Observatory (2021) ‘Global Cancer Statistics 2020: GLOBOCAN Estimates of Incidence and Mortality Worldwide for 36 Cancers in 185 Countries’, CA: A Cancer Journal for Clinicians, 71(3), pp. 209–249. Available at: https://doi.org/10.3322/caac.21660.
Hartoyo, A.T. and Pangastuti, N. (2022) ‘Fibroid Uterus dan Infertilitas’, Cermin Dunia Kedokteran, 49(3), pp. 143–146. Available at: https://doi.org/10.55175/cdk.v49i3.1770.
Jariah, A., Abeng, A.T. and Erawati, M. (2022) ‘Manajemen Asuhan Kebidanan pada Nona R dengan Mioma Uteri’, Window of Midwifery Journal, 1(2), pp. 46–55.
Kemenkes (2014) Kesehatan Reproduksi, Perpustakaan Kemenkes RI. Indonesia.
Kemenkes (2019) Profil Kesehatan Indonesia . Indonesia.
Kemenkes (2023) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Laning, I., Manurung, I. and Sir, A. (2019) ‘Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Penyakit Mioma Uteri’, Lontar: Journal of Community Health, 1(3), pp. 95–102.
Ningrum, N.W., Rahman, R.T.A. and Mahmudah, M. (2018) ‘Hubungan Obesitas Dan Riwayat Keluarga Dengan Kejadian Mioma Uteri Di Ruang Poli Kandungan RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh banjarmasin Tahun 2016’, Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, 9(1), pp. 85–94.
Nufra, Y.A. and Azimar, A. (2018) ‘Hubungan Faktor Risiko dengan Kejadian Leimioma Uteri di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh’, JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE, 4(2), pp. 196–208.
Prijatni, I. and Rahayu, S. (2019) ‘Modul Bahan Ajar Cetak Kebidanan Kesehatan Reproduksi Dan Keluarga Berencana (B. A. Darmanto, & Sonia, Eds.)’, pusdik SDM Kesehatan BPPSDMK, December.
Rahmadani, T.S. (2023) Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dengan Kejadian Mioma Uteri Pada Wanita Usia Subur (Wus) Di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Periode Januari 2021 - Agustus 2022. Skripsi. Universitas Lampung.
Ridwan, M., Lestari, G.I. and Fibrila, F. (2021) ‘Hubungan Usia Ibu, Obesitas dan Penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kejadian mioma uteri’, Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan), 8(1), pp. 11–22.
Sukowati, A. (2023) Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Mioma Uteri di Rumah Sakit Ibu dan Anak Gunung Sawo Semarang. Thesis. Universitas Widya Husada .
Ulfah, M. (2017) ‘Hubungan Umur dan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Kejadian Penyakit Mioma Uteri’, Jurnal Kesehatan, 1(1), pp. 15–22.