Terapi aktivitas terjadwal menurunkan tingkat halusinasi pendengaran pasien di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang
Kata Kunci:
gangguan jiwa, halusinasi, halusinasi pendengaran, terapi aktivitas terjadwalAbstrak
Halusinasi didefinisikan sebagai terganggunya presepsi sensori seseorang, dimana tidak ada stimulus. Salah satu tipe halusinasi ini adalah halusinasi pendengaran (auditory-hearing voices or sounds. Halusinasi yang terjadi pada pasien halusinasi pendengran dapat diatasi dengan menggunakan teknik nonfarmakologis salah satunya adalah terapi aktivitas terjadwal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian terapi aktivitas terjadwal terhadap tingkat halusinasi pada penderita halusinasi pendengaran di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian exsperimental dengan desain penelitian ture experimental design. Model penelitian ini adalah pretest-posttest dengan kelompok eksperimen dan kontrol. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang dengan jumlah sampel 20 pasien halusinasi pendengaran yang terbagi menjadi dua kelompok. Teknik penggambilan sampling menggunakan quota sampling. Analisis terdiri dari analisa univariat untuk menyimpulkan distribusi frekuensi dan analisa bivariat menggunakan analisa Wilcoxon. Hasil analisa Uji Wilcoxon pada kelompok eksperimen didapatkan p-value 0,000 dengan nilai Z-score -3,940 sedangkan Uji Wilcoxon pada kelompok kontrol didapatkan hasil p-value sebesar 0,000 dengan nilai Z-score -3,962 hasil analisis Uji Wilcoxon terdapat perbedaan tingkat halusinasi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan nilai p-value 0,000. Sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh terapi aktivitas terjadwal terhadap tingkat halusinasi pada penderita halusinasi pendengaran. Diharapkan bagi pasien halusinasi pendengaran dapat melakukan terapi aktivitas terjadwal secara teratur mulai dari bangun tidur hingga jam tidur lagi.
Referensi
Andri et al. (2019). Implementasi Keperawatan dengan Pengendalian Diri Klien Halusinasi pada Pasien Skizofrenia. Jurnal Kesmas Asclepius, 1, 146–155. https://doi.org/10.31539/jka.v1i2.922
Ansori et al. (2022). kesehatan mental, merujuk pada keadaan kesejahteraan di mana seseorang menyadari kemampuan mereka sendiri, mampu mengatasi stres yang normal dalam kehidupan sehari-hari, dapat bekerja secara produktif dan mampu berkontribusi pada masyarakat mereka. Oleh k. Science, 7(1), 1–8. http://link.springer.com/10.1007/s00232-014-9701-
Anugrah, T. (2021). Asuhan Keperwatan Jiwa Pada Tn . E Dengan Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran Di Ruangan Dolok Sanggul Ii. 1–38.
Bayu. (2024). Mengontrol gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran dengan bercakap-cakap. 12(3), 683–690.
Dinkes RI. (2022). presentasi pada rumah sakit jiwa di indonesia Prevalensi Gangguan Jiwa : Terjadi peningkatan signifikan dalam prevalensi gangguan jiwa. 1–6.
Dwi Indrawan et.al. (2024). Mengontrol Halusinasi Pendengaran Pada Pasien Skizofrenia Menggunakan Terapi Menghardik Di Rs Soerojo Hospital Magelang. Jurnal Kesehatan Unggul Gemilang, 8(6), 5–9.
Habeahan et al. (2023). Pelayanan Kesehatan Jiwa dan Faktor yang Mempengaruhinya di Pusat Kesehatan Masyarakat : Literature Review. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 6(6), 1047–1056. https://doi.org/10.56338/mppki.v6i6.3507
Mamnuah. (2023). Terapi Aktivitas Terjadwal pada Pasien Halusinasi (mamnuah (ed.); 2023rd–2024th ed.). panduan praktikum keperawatan psikiatri.
Maulana, I., Hernawati, T., & Shalahuddin, I. (2021). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Terhadap Penurunan Tingkat Halusinasi Pada Pasien Skizofrenia: Literature Review. Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Terhadap Penurunan Tingkat Halusinasi Pada Pasien Skizofrenia: Literature Review, 9(1), 153–160.
Mutaqin et al. (2023). Pasien Halusinasi Pendengaran. Holistic Nursing Care Approach, 3(1), 1. https://doi.org/10.26714/hnca.v3i1.10392
Nafisa et al. (2023). Terapi Aktivitas Kelompok: Menghardik Halusinasi Pada Pasien Skizofrenia Rsj Prof. Dr Soerojo Magelang Group Activity Therapy: Severe Hallucinations of Schizophrenic Patients in Prof. Dr Soerojo Psychiatric Ward Magelang. PSYCHE: Jurnal Psikologi, 5(1), 19–33.
Notoatmodjo. (2018). Pengetahuan Perilaku Hidup Bersih Sehat (Phbs) Pada Anak Dengan Diare Di Rumah Sakit Umum Kelas B Kabupaten Subang. Jurnal Health Sains, 1(5), 288–293. https://doi.org/10.46799/jhs.v1i5.51
Oktaviani et al. (2022). Penerapan terapi Menghardik Dan Menggambar pada Pasien Halusinasi Pendengaran. Journal Cendikia Muda, 2(September), 407–415. https://jurnal.akperdharmawacana.ac.id/index.php/JWC/article/viewFile/365/226
Ruhima et al. (2020). Peningkatan Kemampuan Pasien dalam Mengontrol Halusinasi Melalui Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi. Jurnal Ners Widya Husada, 5(1), 35–40. http://stikeswh.ac.id:8082/journal/index.php/jners/article/view/328/335
SDKI. (2017). standar diagnosis keperawatan indonesia (cetakan 3 (ed.)). deewan pengurus pusat persatuan perawat nasional indonesia.
SIKI. (2018). Standar intervensi keperawatan indonesia manajemen halusinasi (tim pokja siki dpp ppni (ed.); 1 cetakan). dewan pengurus pusat persatuan nasional indonesia.
SLKI. (2019). Standar luaran keperawatan indonesia (T. P. S. D. PPNI (ed.); CETAKAN 2). dewan pengurus pusat persatuan perawat nasional indonesia.
WHO. (2024). Penerapan Aktivitas Kelompok Pada Pasien Gangguan Jiwa RSKD Dadi Provinsi Sulawesi Selatan. 3(6), 228–233.
Wulandari et al. (2020). Aplikasi Terapi Generalis Pada Penderita Skizofrenia Dengan Masalah Halusinasi Pendengaran. Jurnal Keperawatan, Riskesdes 2018, 1–49.