Studi kasus prosedur pemeriksaan radiografi nasal bone dengan kasus fracture
Kata Kunci:
nasal bone, fractureAbstrak
Pemeriksaan radiografi nasal bone dengan kasus fracture di Unit Radiologi RS TK III dr. Soetarto Yogyakarta menggunakan proyeksi Skull PA dan lateral. Sedangkan pemeriksaan radiografi nasal bone dengan kasus fracture menurut Lampignano & Kendrick (2018), menggunakan proyeksi Lateral dan Parietoacanthial (Waters). Menurut Mehmet (2017), menggunakan proyeksi lateral dan proyeksi Superoinferior Tangential (Axial). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pemeriksaan radiografi nasal bone dengan kasus fracture serta alasan digunakannya proyeksi Skull PA dan Skull lateral pada pemeriksaan radiografi nasal bone dengan kasus fracture. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Unit Radiologi RS TK III dr. Soetarto Yogyakarta pada September 2023 – Mei 2024. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara dengan 3 radiografer, 1 Dokter Spesialis Radiologi, dan 1 Dokter pengirim. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data kemudian ditarik kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah pemeriksaan radiografi nasal bone dengan kasus fracture di Unit Radiologi RS TK III dr. Soetarto Yogyakarta menggunakan proyeksi Skull PA dan lateral tanpa persiapan khusus. Alasan digunakan proyeksi Skull PA pada pemeriksaan radiografi nasal bone melihat bagian tulang-tulang keras nasal, untuk melihat apabila ada fracture in complete dan untuk melihat kesimetrisan fracture cenderung ke kanan atau kiri. Pemeriksaan radiografi nasal bone dengan kasus fracture tidak memerlukan persiapan khusus. Proyeksi pemeriksaan yang digunakan yaitu Skull PA dan Skull Lateral. Alasan prosedur pemeriksaan radiografi nasal bone dengan kasus fracture menggunakan proyeksi Skull PA untuk menilai tulang keras dan fracture in complete, serta Skull Lateral untuk melihat garis fracture, termasuk fracture oblik, complete, dan kesimetrisan fracture.
Referensi
Bahadir Caglar, Suha Serin, Serhat Akay, Gokhan Yilmaz, Alper Torun, Zehra Hilal Adibelli, Ismet Parlak. (2017). The Accuracy of Bedside USG in the Diagnosis of Nasal Fractures. American Journal of Emergency Medicine, 35(1):1653-1656. https://doi.org/10.1016/j.ajem.2017.05.015
Ballinger, Philip W. (2019). Merrill’s Atlas Of Radiooraphic Positions And Radiolooic Procedures. Amerika: Mosby Year Book, 159-163.
Friedrich Paulsen, Jens Waschke. (2018). Sobotta atlas of human anatomy. Volume 3, Head, neck and neuroanatomy. Atlas of human anatomy.
John Jacob Ballenger. (2013). Penyakit telinga, hidung, tenggorokan, kepala, dan leher. Jilid 1 Tangerang: Binarupa Aksara Publisher.
John Lampignano, Leslie E. Kendrick. (2018). Bontrager’s Textbook Of Radiographic Positioningand Related Anatomy. London; Mosby Company.
Mehmet Celik, Said Sonmez, Mehmet Melih Cicek, Leven Aydemir, Alpaslan, Mehmet Serkan Alpaslan, & Senol Comoglu, S. (2017). Accordance between clinical and radiologic findings of nasal bone fracture. Journal of Istanbul Faculty of Medicine, 80(1), 33-37.https://doi.org/10.18017/iuitfd.309229
Michaela Cellina, Daniele Gibelli, Annalisa Cappella, Carlo Martinenghi, Elena Belloni, & Giancarlo Oliva. (2020). Nasal cavities and the nasal septum: Anatomical variants and assessment of features with computed tomography. The Neuroradiology Journal, 33(4), 340-347. https://doi.org/10.1177/1971400920913763
Muchamad Arif Al Ardha, Irwan Triansyah, Ilham Arief, Nadia Purnama Dewi, and Dessy Abdullah. (2022) Fraktur Os Nasal pada Wajah Akibat Benturan pada Pintu. Jurnal Kewarganegaraan, 6 (4). ISSN 2723-2328. https://journal.upy.ac.id/index.php/pkn/article/view/4423
Nimas Rokmatik Dayyana, Pramono K. Ain, Amilia Kartikasari, & Riky Tri Yunardi. (2022). The Reduction of Metal Artifacts using Band Pass Median Filter on Head Ct-Scan. https://doi.org/10.20473/jvhs.V6.I1.2022.17-23
Serkan Dogan, Utku Murat Kalafat, Bulent Yuksel, Turker Karaboga, Mustafa Basturk, & Tarik Ocak. (2017). Use of radiography and ultrasonography for nasal fracture identification in children under 18 years of age presenting to the ED. The American journal of emergency medicine, 35(3), 465-468. https://doi.org/10.1016/j.ajem.2016.11.056
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syaiffudin. (2017) Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan, Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran ECG: Jakarta.
Wahyuningsih, Heni Puji, dan Yuni Kusmiyati. (2017). Anatomi Fisiologi. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Wibowo S. Daniel. (2020). Anatomi Tubuh Manusia. Google Books.
Willy Yusmawan & Anton Haryono. (2016). Penatalaksanaan Fraktur Os Nasal. Media Medika Muda, 1, 209–216. https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/mmm/article/view/2615/1566