Prosedur pemeriksaan radiologi Oesophagus Maag Duodenum dengan klinis Dysphagia di Instalasi Radiologi
Kata Kunci:
Oesophagus Maag Duodenum, Dysphagia, NGTAbstrak
Latar Belakang: Pemeriksaan Oesophagus Maag Duodenum adalah pemeriksaan radiografi pada saluran pencernaan untuk melihat adanya kelainan anatomi dan fisiologi. Menurut literatur pemeriksaan OMD pada kasus dyspaghia dilakukan dengan menggunakan media kontras water soluble yang dimasukkan melalui NGT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan digunakannya media kontras campuran Barium Sulfat dan serta untuk mengetahui alasan mengapa pemasukan media kontras pada pemeriksaan oesofagus maag duoedenum dengan klinis dysphagia dilakukan dengan menggunakan NGT.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Radiologi RSUD Temanggung. Penelitian dilakukan pada periode bulan Agustus 2023 hingga Mei Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara dengan 3 radiografer, 1 dokter Spesialis Radiologi, dan 1 dokter pengirim. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data kemudian ditarik kesimpulan.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pemeriksaan Oesophagus Maag Duodenum dengan klinis dysphagia di Instalasi Radiologi RSUD Kabupaten Temanggung menggunakan media kontras double contrast (barium dan soda) dengan perbandingan 1:2 (30 gr dan 60 ml) untuk Oesophagografi dan 1:3 (30 gr dan 90 ml) untuk Maag Duodenum yang bertujuan untuk gambaran visualisasi yang lebih baik. Pemeriksaan oesofagus maag duoedenum dengan klinis dysphagia dilakukan dengan menggunakan NGT karena pasien mengalami kesulitan dalam menelan.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan penggunaan jeis media kontras dan teknik pemasukan media kontras yang dilakukan pada pemeriksaan Oesophagus Maag Duodenuhm dengan kausus dysphagia dikarenakan oleh kondisi dari pasien yang mengalami kesulitan dalam menelan. Sebaiknya pada pemeriksaan Oesophagus Maag Duodenum menggunakan NGT menggunakan media kontras iodium agar mudah dalam pemasukan media kontras akan lebih mudah larut di dalam tubuh serta sebaiknya menggunakan pada pemeriksaan ini lebih baik menggunakan pemeriksaan endoskopi atau manometri untuk menghasilkan validitas hasil yang lebih baik.
Referensi
Ahmad, B. F. (2015). Disfagia Post Stroke dan Penalaksanaanya. BIMIKI (Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia), 3(2), 41-48.
Carruci, Laura R dan Turner Mary Am (2015). Dysphagia Revisited: Common and unusual causes. Volume 35 (hal. 105-122). Diterbitkan online 10.1148/rg.351130150
Wang, H., Zhang, S., Xie, L., Zhong, Z., & Yan, F. (2023). Neuroinflammation and peripheral immunity: Focus on ischemic stroke. International immunopharmacology, 120, 110332.
Fuadi (2023) Studi kasus Prosedur Pemeriksaan Oesophagus Maag Duodenum dengan klinis atresia duodenum di Instalasi Radiologi RSUD Kota Madiun
Khan, A., R. Carmona, and M. Traube (2014). Dysphagia in the elderly. Clinics in Geriatric Medicine
Halean, F (2018). Prosedur Pemeriksaan Radiografi Oesofagus Maag Duodenum (Omd) Pediatrik Pada Kasus Stenosis Pilorus di Instalasi Radiologi RSUD Banyumas.
Lampignano, JPLEK (2018). Textbook of Radiographic Positioning and Related Anatomy.St. Louis: Elsevier Inc.
Long, B. W., Rollins, J. H., & Smith, B. J. (2018). Merrill's Atlas of Radiographic Positioning and Procedures E-Book: Volume 3. Elsevier Health Sciences.
Levine, M. S. (2018). Ten questions about barium esophagography and dysphagia. Gastroenterology Clinics, 47(3), 449-473.
Nahak, F. T. (2023). Teknik Pemeriksaan Kontras Upper Gastrointestinal Dengan Klinis Vomiting Instalasi Radiologi RSUD Jombang. Strada Journal of Radiography, 1(1), 29-34.
Pandaleke, J. J., Sengkey, L. S., & Angliadi, E. (2014). Rehabilitasi medik pada penderita disfagia. Jurnal Biomedik: JBM, 6(3).
Pearce, Evelyn C (2019). Anațomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT Syaifuddin, 2011. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Edisi 2. Jakarta
Posten, S., Adamiak, T., & Jensen, M. (2018). Pediatric Eosinophilic Esophagitis. South Dakota Medicine, 71(8).
Rasad, Sjahriar. (2009). Radiologi Diagnostik. Jakarta: FKUI.
Rijali, A. (2018). Analisis data kualitatif. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 17(33), 81-95.
Sri Mulyati, F. T. (2018) Prosedur Pemeriksaan Radiografi Oesofagus Maag Duodenum Pediatrik Pada Kasus Stenosis Pilorus, Seminar Nasional SDM Teknologi Nuklis 1-5