Studi kasus efektivitas pengujian lead apron di Instalasi Radiologi RSUD. dr. Soeselo Kabupaten Tegal
Kata Kunci:
APD, Lead Apron, Hasil Pengujian, PenyimpananAbstrak
Lead Apron merupakan APD penting untuk melindungi dari radiasi pengion. Di RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal, Lead Apron yang diadakan pada tahun 2016 dan 2018 belum pernah diuji secara berkala. Penyimpanannya juga sering tidak sesuai, seperti diletakkan di atas alat pesawat mobile atau kursi di unit Radiologi. Penelitian ini bertujuan mengetahui hasil pengujian dan penyimpanan Lead Apron di instalasi Radiologi RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berupa pendekatan observasi. Data dikumpulkan dari Desember 2023 hingga April 2024 di Instalasi Radiologi RSUD dr. Soeselo, Kabupaten Tegal. Subyek penelitian adalah kepala ruangan instalasi radiologi dan petugas proteksi radiasi (PPR). Obyek penelitian melibatkan pengujian Lead Apron sebagai alat pelindung diri (APD). Teknik analisis data mencakup observasi, wawancara, dokumentasi, dan data yang direduksi disajikan secara terstruktur. Hasil wawancara kemudian dianalisis secara naratif dan diverifikasi dengan kajian teori untuk menyimpulkan hasil penelitian
Hasil pengujian Lead Apron di RSUD dr. Soeselo Kabupaten Tegal menunjukkan tidak ada kebocoran meskipun ada sedikit lekukan, menandakan bahwa tingkat timbal (Pb) pada Lead Apron masih baik dan dapat digunakan untuk pemeriksaan radiologi. Namun, penyimpanan Lead Apron masih kurang baik, sering ditempatkan di atas pendorong alat dan kursi. Disarankan untuk meningkatkan kesadaran penyimpanan yang benar dan melakukan pengujian rutin setiap 12 bulan sesuai prosedur yang disarankan. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya pengujian rutin dan penyimpanan celemek timbal yang benar untuk memastikan efektivitasnya sebagai APD. Peningkatan kesadaran dan kepatuhan terhadap interval pengujian yang direkomendasikan sangat penting untuk menjaga standar keselamatan radiasi.
Kata Kunci ; APD; Lead Apron; Hasil Pengujian; Penyimpanan
ABSTRAC
Lead Apron is an important PPE to protect against ionizing radiation. At RSUD dr. Soeselo Tegal Regency, Lead Aprons held in 2016 and 2018 have never been tested regularly. Storage was also often inappropriate, such as being placed on a mobile aircraft or chair in the Radiology unit. This study aims to determine the results of testing and storage of Lead Aprons in the Radiology installation of RSUD dr. Soeselo Tegal Regency.
This study uses a qualitative method in the form of an observational approach. Data were collected from December 2023 to April 2024 at the Radiology Installation of Dr. Soeselo Hospital, Tegal Regency. The subjects of the study were the head of the radiology installation room and radiation protection officers (PPR). The object of the study involved testing Lead Apron as personal protective equipment (PPE). Data analysis techniques included observation, interviews, documentation, and reduced data presented in a structured manner. The results of the interviews were then analyzed narratively and verified with theoretical studies to conclude the research results.
The results of the Lead Apron test at RSUD dr. Soeselo Tegal Regency showed no leakage even though there was a slight indentation, indicating that the lead (Pb) level in the Lead Apron was still good and could be used for radiological examinations. However, the storage of the Lead Apron was still poor, often placed on top of the tool pusher and chair. It is recommended to increase awareness of proper storage and conduct routine testing every 12 months according to the recommended procedure. This study underscores the importance of routine testing and proper storage of lead aprons to ensure their effectiveness as PPE. Increasing awareness and adherence to recommended testing intervals is essential to maintaining radiation safety standards.
Referensi
Asriningrum, Surdiyah, et al. (2023). "Kelayakan Lead Apron sebagai Pelindung Paparan Radiasi Hambur." Jurnal Imejing Diagnostik (JImeD), 9, 1-5.
Damayanti, O. (2021). Hasil uji kebocoran alat pelindung diri dengan tig acara di instalasi radiologi rumah sakit umum karawang: the results of personal protective equipment leakage test with three ways in radiology department, general
Dani, TDP (2018). Pengujian Kelayakan Alat Pelindung Diri (LEAD APRON DAN THYROID SHIELD). JRI (Jurnal Radiografer Indonesia), 1 (2), 123-129.
Darmawati, S., Sunarto, S., Yasmine, H., & Santosa, S. (2022, Agustus). Gambar.an penerapan SNI IEC 61331-1:2016 tentang Celemek Timah untuk keperluan medis. Dalam Jurnal Fisika: Seri Konferensi (Vol. 2328, No. 1, hal. 012002). Penerbitan IOP.
Hospital, karawang. Jurnal Teras Kesehatan, 4(2), 22-28.
KEMENKES. (2009). tentang kendali mutu (quality control) peralatan radiodiagnostik no 1250 tahun 2009. KEMENKES
Lakhwani, O. P., Dalal, V., Jindal, M., & Nagala, A. (2019). Radiation protection and standardization. Journal of clinical orthopaedics and trauma, 10(4), 738-743.
Nansih, L. A. (2022). Uji kebocoran Apron menggunakan pesawat sinar-x fluoroskopi di RSUD M. NATSIR SOLOK tahun 2021: Apron Leakage test using x-ray fluoroscopy in RSUD M. NATSIR SOLOK IN 2021. Jurnal Teras Kesehatan, 5(1), 47-53
Nuklir, B. P. T. (2013). Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 4 Tahun 2013 tentang Proteksi dan Keselamatan Radiasi dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir. Republik Indones.
Peraturan Badan Pengawas Tenaga Nuklir Republik Indonesia No 4 Tahun 2020. Keselamatan Radiasi Pada Penggunaan Pesawat Sinar-X Dalam Radiologi Diagnostik Dan Intervensional
Sari, Oktavia Puspita, et al. (2020). "Pengujian Kebocoran Apron Tahun 2019." Jurnal Imejing Diagnostik (JImeD), 6, 65-68.
Sugiarti, S. (2021). Uji kelayakan. Apron Dengan Menggunakan Imaging Plate (IP) DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT YASMIN BANYUWANGI. Health Care Media, 5(9), 8-15.
Yoshandi, T. M., & Hamdani, H. E. (2021). Material Analysis of Lead Aprons Using Radiography Non-Destructive Testing. Journal of Renewable Energy and Mechanics, 4(02).