Studi kasus teknik radiografi shoulder joint pada klinis dislokasi di instalasi radiologi RSI Sunan Kudus

Abstrak

Latar Belakang: Prosedur pemeriksaan shoulder joint pada klinis dislokasi di Instalasi Radiologi RSI Sunan Kudus menggunakan teknik pemeriksaan proyeksi AP pada kondisi pasien trauma, sedangkan pada teori menggunakan proyeksi Anterior posterior (Neutral Rotation), Trans thoracic Lateral, PA Oblique (Scapular Y lateral), Proyeksi Tangensial (Supraspinatus Outlet), AP Apical Oblique, Proyeksi AP external Rotation, Proyeksi AP Internal Rotation. Sehingga penulis mengobservasi prosedur pemeriksaan radiografi shoulder joint dengan kasus dislokasi di Instalasi Radiologi RSI Sunan Kudus dan  terdapat perbedaan penggunaan proyeksi antara teori dengan yang dilakukan di RSI Sunan Kudus, maka dari itu penulis memperdalam dengan observasi lebih lanjut untuk mengetahui alasan penggunaan proyeksi dan prosedur yang dilakukan di Instalasi Radiologi RSI Sunan Kudus. Method: Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan di Instalasi Radiologi RSI Sunan Kudus pada bulan September 2023 hingga Agustus 2024. Subjek penelitian ini adalah dua radiografer dan satu dokter spesialis radiologi. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan. Analisa data yang dilakukan mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data dan kesimpulan. Result: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemeriksaan shoulder joint pada klinis dislokasi di Instalasi Radiologi RSI Sunan Kudus dimulai dari persiapan pasien, alat dan bahan, dan teknik pemeriksaan proyeksi AP. Alasan menggunakan proyeksi AP karena kondisi pasien yang merasakan sakit Ketika shoulder diposisikan ekso rotasi dan endo rotasi, selain itu penggunaan proyeksi AP saja sudah cukup menegakkan diagnosa, dan juga tidak memperparah posisi dislokasi. Kesimpulan: Alasan hanya menggunakan proyeksi AP karena kondisi pasien yang merasakan sakit Ketika shoulder diposisikan ekso rotasi dan endo rotasi, selain itu penggunaan proyeksi AP saja sudah cukup menegakkan diagnosa, dan juga tidak memperparah posisi dislokasi.