Serangan Yellow Leaf Curl Virus (YLCV) pada tanaman cabai (Capsicum spp.) di Daerah Nogotirto
Kata Kunci:
kutu kebul, organisme pengganggu tanaman, pengendalian penyakit, insidensi seranganAbstrak
Tanaman cabai (Capsicum spp.) merupakan komoditas hortikultura penting di Indonesia yang memiliki nilai ekonomi tinggi, tetapi sering mengalami gangguan produktivitas akibat serangan berbagai penyakit, salah satunya adalah Yellow Leaf Curl Virus (YLCV). Virus ini ditularkan oleh kutu kebul (Bemisia tabaci), yang berperan sebagai vektor utama penyebaran penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gejala serangan YLCV pada tanaman cabai dan menghitung insidensi serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) di lahan pertanian cabai di Nogotirto, Yogyakarta. Metode yang digunakan meliputi pengamatan lapangan dengan menghitung populasi hama, kepadatan gulma, persentase kejadian penyakit, dan indeks kerusakan pada tanaman cabai. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa seluruh tanaman yang diamati telah terinfeksi YLCV, dengan persentase kejadian penyakit 100%. Meskipun seluruh tanaman terinfeksi, indeks kerusakan yang tercatat hanya sebesar 5,87%, yang menunjukkan tingkat kerusakan yang relatif rendah dengan insidensi OPT 29,33%. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh stadium awal infeksi atau pengelolaan hama yang cukup efektif. Pengendalian serangan YLCV dapat dilakukan melalui penggunaan insektisida ramah lingkungan, pemilihan varietas cabai yang tahan terhadap virus, serta menjaga kebersihan lahan dan rotasi tanaman dengan jenis non-solanaceae. Strategi pengendalian yang efektif diharapkan dapat mengurangi kerugian akibat penyakit YLCV pada tanaman cabai.
Referensi
Al-Hadiat, Taufik, M., M, R., HS, G., & Syair. (2022). Efisiensi Penularan Pepper yellow leaf curl Indonesia virus (PepYLCIV) dengan Kutukebul, Kejadian Penyakit dan Pertumbuhan Tanaman cabai. Berkala Penelitian Agronomi (Journal of Agronomi Research) J. Berkala Penelitian Agronomi (Journal of Agronomi Research), 10(2), 106–117.
Albar, R., Chatri, M., Des, M., Putri, D. H., & Berlinda, Y. (2023). Geminivirus Disease ( PepYLCV ) in Chili ( Capsicum sp .) Caused by Whitefly ( Bemisia tabaci ) Penyakit Geminivirus ( PepYLCV ) pada Tanaman Cabai ( Capsicum sp .) yang Disebabkan oleh Hama Kutu Kebul ( Bemisia tabaci ) Abstrak Pendahuluan. Serambi Biologi, 8(3), 391–396.
Czosnek, H., & Ghanim, M. (2011). The Whitefly, Bemisia tabaci (Homoptera: Aleyrodidae) Interaction with Geminivirus-Infected Host Plants. The Whitefly, Bemisia Tabaci (Homoptera: Aleyrodidae) Interaction with Geminivirus-Infected Host Plants, January. https://doi.org/10.1007/978-94-007-1524-0
Duriat, A. S., Gunaeni, N., & Wulandari, A. W. (2007). Penyakit Penting Tanaman Cabai dan Pengendaliannya.
Fadhila, C., Lal, A., Vo, T. T. B., Ho, P. T., Hidayat, S. H., Lee, J., Kil, E. J., & Lee, S. (2020). The threat of seed-transmissible pepper yellow leaf curl Indonesia virus in chili pepper. Microbial Pathogenesis, 143(March), 104132. https://doi.org/10.1016/j.micpath.2020.104132
Febria, D., Safitri, B., Wahyu Prajaka, N., Yeni, Kartina, R., & Utami Putri, S. (2023). Karakteristik Gejala dan Tingkat Kejadian Penyakit Kuning Keriting Tanaman Cabai (Capsicum sp.) dalam Budidaya Sistem Organik. Journal of Horticulture Production Technology, 1(2), 95–101. https://jurnal.polinela.ac.id/jht
Hardina, N. (2023). Identifikasi Virus Penyebab Penyakit Kuning Keriting pada Cabai di Kabupaten Gowa , Sulawesi Selatan Identification of Virus that Causes Yellow Leaf Curl Disease in Chili in. Jurnal Agrikultura, 34(3), 427–434. https://jurnal.unpad.ac.id/agrikultura/article/viewFile/42833/21773
Horti Pertanian. (2019). Kementerian Pertanian Republik Indonesia. (n.d.). Simcabai: Sistem Informasi Manajemen Cabai. Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Jones, D. R. (2003). Plant viruses transmitted by whiteflies. European Journal of Plant Pathology, 109(3), 195–219. https://doi.org/10.1023/A:1022846630513
Karyani, T., & Tedy, S. (2021). Analisis Faktor Produksi Usahatani Cabai Merah Keriting (Capsicum annum L.) dengan Menerapkan Atraktan. Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 7(1), 74–93.
Kusumiyati, K., & Ahmad, F. (2024). Chili cultivars Vulnerability : A multi-factorial examination of disease and pest-induced yield decline across different growing microclimates and watering regimens. BMC Plant Biology. https://doi.org/10.1186/s12870-024-05541-3
Polston, J. E., & Anderson, P. K. (1995). 4He %Mergence of 7Hitef Ly 4Ransmitted ’Eminiviruses in 4Omato in the 7Estern (Emisphere. Plant Disease, 81(12).
Renfiyeni, Afrini, D., Mahmud, Nelvi, Y., Harissatria, Surtina6, D., & Elinda, F. (2023). Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Cabai Serta Nilai Ambang Ekonomi di Nagari Paninggahan Al-Hadiat, Taufik, M., M, R., HS, G., & Syair. (2022). Efisiensi Penularan Pepper yellow leaf curl Indonesia virus (PepYLCIV) dengan Kutukebul, Kejadian Penyakit dan Pertumbuhan Tanaman cabai. Berkala Penelitian Agronomi (Journal of Agronomi Research) J. Berkala Penelitian Agronomi (Journal of Agronomi Research), 10(2), 106–117.
Albar, R., Chatri, M., Des, M., Putri, D. H., & Berlinda, Y. (2023). Geminivirus Disease ( PepYLCV ) in Chili ( Capsicum sp .) Caused by Whitefly ( Bemisia tabaci ) Penyakit Geminivirus ( PepYLCV ) pada Tanaman Cabai ( Capsicum sp .) yang Disebabkan oleh Hama Kutu Kebul ( Bemisia tabaci ) Abstrak Pendahuluan. Serambi Biologi, 8(3), 391–396.
Czosnek, H., & Ghanim, M. (2011). The Whitefly, Bemisia tabaci (Homoptera: Aleyrodidae) Interaction with Geminivirus-Infected Host Plants. The Whitefly, Bemisia Tabaci (Homoptera: Aleyrodidae) Interaction with Geminivirus-Infected Host Plants, January. https://doi.org/10.1007/978-94-007-1524-0
Duriat, A. S., Gunaeni, N., & Wulandari, A. W. (2007). Penyakit Penting Tanaman Cabai dan Pengendaliannya.
Fadhila, C., Lal, A., Vo, T. T. B., Ho, P. T., Hidayat, S. H., Lee, J., Kil, E. J., & Lee, S. (2020). The threat of seed-transmissible pepper yellow leaf curl Indonesia virus in chili pepper. Microbial Pathogenesis, 143(March), 104132. https://doi.org/10.1016/j.micpath.2020.104132
Febria, D., Safitri, B., Wahyu Prajaka, N., Yeni, Kartina, R., & Utami Putri, S. (2023). Karakteristik Gejala dan Tingkat Kejadian Penyakit Kuning Keriting Tanaman Cabai (Capsicum sp.) dalam Budidaya Sistem Organik. Journal of Horticulture Production Technology, 1(2), 95–101. https://jurnal.polinela.ac.id/jht
Hardina, N. (2023). Identifikasi Virus Penyebab Penyakit Kuning Keriting pada Cabai di Kabupaten Gowa , Sulawesi Selatan Identification of Virus that Causes Yellow Leaf Curl Disease in Chili in. Jurnal Agrikultura, 34(3), 427–434. https://jurnal.unpad.ac.id/agrikultura/article/viewFile/42833/21773
Horti Pertanian. (2019). Kementerian Pertanian Republik Indonesia. (n.d.). Simcabai: Sistem Informasi Manajemen Cabai. Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Jones, D. R. (2003). Plant viruses transmitted by whiteflies. European Journal of Plant Pathology, 109(3), 195–219. https://doi.org/10.1023/A:1022846630513
Karyani, T., & Tedy, S. (2021). Analisis Faktor Produksi Usahatani Cabai Merah Keriting (Capsicum annum L.) dengan Menerapkan Atraktan. Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 7(1), 74–93.
Kusumiyati, K., & Ahmad, F. (2024). Chili cultivars Vulnerability : A multi-factorial examination of disease and pest-induced yield decline across different growing microclimates and watering regimens. BMC Plant Biology. https://doi.org/10.1186/s12870-024-05541-3
Polston, J. E., & Anderson, P. K. (1995). 4He %Mergence of 7Hitef Ly 4Ransmitted ’Eminiviruses in 4Omato in the 7Estern (Emisphere. Plant Disease, 81(12).
Renfiyeni, Afrini, D., Mahmud, Nelvi, Y., Harissatria, Surtina6, D., & Elinda, F. (2023). Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Cabai Serta Nilai Ambang Ekonomi di Nagari Paninggahan, Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok. Communnity Development Journal, 4(2), 4952–4961.
Selangga, D. G. W., Wiyono, S., Susila, A. D., & Hidayat, S. H. (2022). Distribution and Identification of Pepper yellow leaf curl Indonesia virus Infecting Chili Pepper in Bali Island. Jurnal Fitopatologi Indonesia, 17(6), 217–224. https://doi.org/10.14692/jfi.17.6.217-224
Shingote, P. R., Wasule, D. L., Parma, V. S., Holkar, S. K., Karkute, S. G., Parlawar, N. D., & Senanayake, D. M. J. B. (2022). An Overview of Chili Leaf Curl Disease: Molecular Mechanisms, Impact, Challenges, and Disease Management Strategies in Indian Subcontinent. Frontiers in Microbiology, 13(June), 1–18. https://doi.org/10.3389/fmicb.2022.899512
Sidik, E. A., Hartono, S., Sulandari, S., Lukman, R., Affifudin, A., Wahyudin, D., & Santoso, H. B. (2023). Molecular detection of Pepper yellow leaf curl virus, Tomato leaf curl virus, Tomato yellow leaf curl virus, and Mungbean yellow mosaic virus on eggplant, tomato, and pepper at different altitudes in East Java, Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 1230(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/1230/1/012117
Sitorus, R. H., & Wilyus. (2023). Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) Kutu Kebul, Kutu Daun (APHIDS) dan THRIPS Pada Tanaman Cabai Keriting (Capsicum annuum Linn.). Jurnal Media Pertanian, 8(April), 26–33. https://doi.org/10.33087/jagro.v8i1.178
Vivaldy, L. A., Max, R., & Guntur, M. (2017). INSIDENSI PENYAKIT VIRUS PADA TANAMAN CABAI (Capsicum anuum) DI DESA KAKASKASEN II KECAMATAN TOMOHON UTARA KOTA TOMOHON. Journal Samratulangi, 1(6), 1–9. https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/cocos/article/view/16698