Optimasi aktivitas antibakteri metabolit sekunder dari bakteri endofit asal tanaman ciplukan (Physalis angulata L.)
Kata Kunci:
antibakteri; bakteri endofit; difusi cakram; metabolit sekunder; optimasiAbstrak
Kasus resistensi antibiotik terhadap patogen terus meningkat dan menjadi ancaman serius. Pengembangan alternatif antibiotik baru merupakan strategi efektif untuk mengendalikan resistensi antibiotik. Bakteri endofit merupakan bakteri yang hidup pada jaringan tanaman tanpa menimbulkan gejala penyakit. Bakteri endofit mampu menghasilkan metabolit sekunder yang potensial sebagai antibakteri. Metabolit sekunder yang dihasilkan bakteri endofit dari tanaman ciplukan berpotensi sebagai antibakteri terhadap patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan produksi senyawa metabolit sekunder dari bakteri endofit yang berpotensi sebagai antibakteri. Metode yang digunakan yaitu pengujian aktivitas antibakteri dari metabolit sekunder dengan difusi cakram (Kirby Bauer) untuk mendapatkan kondisi suhu, pH, dan waktu inkubasi yang optimal terhadap bakteri patogen E. coli dan B. cereus. Diameter zona hambat yang terbentuk terhadap bakteri patogen diamati, dilakukan perhitungan indeks zona hambat dan uji Anova, sehingga diperoleh kandidat antibakteri melalui biosintesis metabolit sekunder dari bakteri endofit dengan kondisi produksi yang optimal. Hasil penetilian menunjukkan metabolit sekunder dari bakteri endofit BA2(3) asal tanaman ciplukan memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri patogen E. coli dan B. cereus dapat diproduksi secara optimal pada media pH 7, waktu inkubasi pertumbuhan selama 72 jam dan pada suhu 28 °C. Hasil penelitian aktivitas antibakteri ini diharapkan menjadi salah satu sumber pengembangan alternatif antibiotik baru untuk mengendalikan resistensi antibiotik pada berbagai bidang.