Studi kasus pengujian kelayakan lead apron di Instalasi Radiologi RSUD Caruban

Penulis

  • Azzahrah Amanda Citra Radiologi, Fakultas Ilmu kesehatan, Universitas Aisyiyah Yogyakarta
  • Muhamad Za'im Radiologi, Fakultas Ilmu kesehatan, Universitas Aisyiyah Yogyakarta
  • Ildsa Maulidya Mar'thus Nasokha Radiologi, Fakultas Ilmu kesehatan, Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Kata Kunci:

Instalasi Radiologi, Lead apron, Hasil Pengujian

Abstrak

Lead apron merupakan salah satu alat pelimdung diri (APD) yang melindungi pekerja radiasi dari bahaya efek radiasi pengion. Menurut KEMENKES (2009) lead apron harus diuji 1 tahun sekali, sedangkan di RSUD Caruban dilakukan pengujian terakhir pada tahun 2021 sehingga perlu dilakukan pengujian pada lead apron tersebut untuk mengetahui ada atau tidaknya kerusakan pada lead apron. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hasil dan kelayakan lead apron di Instalasi Radiologi RSUD caruban. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian mix method untuk mengetahui lekukan, lipatan, retakan, robekan, dan lubang pada 2 buah lead apron penelitan dilakukan dari Agustus 2023 hingga Mei 2024. Dengan cara uji fisik dan visual dilakukan dengan cara melakukan pengecekan kain dengan meraba lead apron, selanjutnya membagi lead apron menjadi 4 kuadran dan ekspose masing-masing kuadran, selanjutnya mengamati ada atau tidaknya kerusakan berupa lekukan, lipatan, retakan, robekan, dan lubang, kemudian dibandingkan dengan teori dan ditarik kesimpulan. Hasil penelitan ini menunjukan lead apron 1 hanya terdapat lipatan pada kuadran 1 bagian depan, kuadran 2 bagian depan, kuadran 3 bagian depan sedangkan kuadran 1 bagian belakang, kuadran 2 bagian belakang dan kuadran 4 bagian depan tidak terdapat lipatan. Lead apron 2 mengalami kerusakan berupa lipatan pada kuadran 1 dan 2 sedangkan kuadran 4 tidak terdapat lipatan, namun terdapat lubang pada kuadran 3 sepanjang 9,09 mm dan 8,15 mm masih dalam batas normal maksimum kerusakan yaitu 29 mm pada bagian abdomen. Sehingga kedua lead apron di Instalasi Radiologi RSUD Caruban masih layak digunakan sebagai alat proteksi radiasi karena tidak ada kerusakan yang melebihi batas normal menurut Lambert.  Lead apron 1 hanya terdapat lipatan pada  kuadran 1, 2, 3 sedangkan pada kuadran 4 tidak terdapat lipatan, robekan, patahan maupun lubang. Pada lead apron 2 terdapat lipatan pada kuadran 1, 2 sedangkan kuadran 4 tidak terdapat lipatan. Namun pada kuadran 3 terdapat lubang di daerah non vital yaitu 7,09 mm dan 8,15 mm. Kedua lead apron yang sudah di uji tidak terdapat kerusakan yang melebihi standar kerusakan menurut lambert yaitu 29 mm sehingga lead apron di Instalasi Radiologi RSUD Caruban masih layak digunakan

Referensi

BAPETEN (2010). Keselamatan Radiasi Dalam Penggunaan Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional. Perka BAPETEN NO.8 Republik Indonesia.

Bushong, S. C. (2013). Radiologic science for technologists E-Book: radiologic science for technologists E-Book. Elsevier Health Sciences.

Dani, T. D. P. (2018). Pengujian Kelayakan Alat Pelindung Diri (Lead Apron Dan Thyroid Shield). Jurnal Radiografer Indonesia, ISSN 2620-9950

Damayanti, O. (2021). Hasil Uji Kebocoran Alat Pelindung Diri Dengan Tiga Cara Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Karawang:. Jurnal Teras Kesehatan, 4(2), 22-28.

EPA Radiation Guidline 4, 2018. Compliance Requirement For X-Ray Protective Clothing

Hiswara, E. (2023). Proteksi dan Keselamatan Radiasi di Rumah Sakit. Jakarta: Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Indarti, R, dkk (2017). Proteksi Radiasi Bidang Radiodiagnostik Dan Intervensional. Magelang: Inti Medika Pustaka.

KEMENKES. (2009). Pedoman Kendali Mutu (Quality Control) Peralatan Radiodiagnostik. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia. 1250/MENKES/SK/XII/2009.

Kartikasari, Y., Fathoni, M. A. N., & Indrati, R. (2018). Uji Fungsi Alat Pelindung Radiasi (Lead Apron) di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Iin Naliska 4. In Seminar Nasional SDM Teknologi Nuklir, YOGYARTA (pp. 374-384).

Lambert, K., & McKeon, T. (2001). Inspection of lead aprons: criteria for rejection. Health physics, 80, S67-S69.

Lakhwani, O. P., Dalal, V., Jindal, M., & Nagala, A. (2019). Radiation protection and standardization. Journal of clinical orthopaedics and trauma, 10(4), 738-743.

Lloyd, P. J., & Lloyd, P. J. (2001). Quality assurance workbook for radiographers and radiological technologists. World Health Organization.

Nansih, L. A. (2022). Uji Kebocoran Apron Menggunakan Pesawat Sinar-X Fluroskopi Di RSUD M. Natsir Solok Tahun 2021. Jurnal Teras Kesehatan, 5(1), 47-53.

Oyar, O., & Kislalioglu, A. (2012). How protective are the lead aprons we use against ionizing radiation. Diagn Interv Radiol, 18(2), 147-152.

Unduhan

Diterbitkan

07-10-2024

Cara Mengutip

Citra, A. A., Za’im, M., & Mar’thus Nasokha, I. M. (2024). Studi kasus pengujian kelayakan lead apron di Instalasi Radiologi RSUD Caruban. Prosiding Seminar Nasional Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta, 2, 377–381. Diambil dari https://proceeding.unisayogya.ac.id/index.php/prosemnaslppm/article/view/436

Terbitan

Bagian

Penelitian