Efektivitas Gliocladium sp. dalam Menghambat Fusarium oxysporum Pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.)
Kata Kunci:
Gliocladium sp., Fusarium oxysporum, Cabai MerahAbstrak
Turunnya produksi cabai salah satunya terjadi karena penyakit layu yang disebabkan oleh jamur patogen F. oxysporum. Penggunaan pestisida kimia yang tidak bijaksana dapat berdampak buruk bagi tanaman dan lingkungan sehingga diperlukan alternatif pengendalian penyakit dengan memanfaatkan agen pengendali salah satunya adalah Gliocladium sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis yang tepat untuk pengendalian penyakit yang disebabkan oleh F. oxysporum. terhadap tanaman cabai. Pada penelitian ini menggunakan 5 perlakuan berupa K+ (Antracol+F.oxysporum 107 300ml), K- (F.oxysporum 107 300ml), P1(F.oxysporum 107 300ml+Gliocladium sp 105 300ml), P2(F.oxysporum 107 300ml+Gliocladium sp 106 300ml), dan P3 (F.oxysporum 107 300ml+Gliocladium sp 107 300ml) dengan masing masing perlakuan terdapat 5 ulangan. Dosis Gliocladium sp. kemudian diaplikasikan pada tanaman cabai merah dengan cara disiram ke tanah pada 7 hari sebelum tanam dan 7 hari setelah pathogen diaplikasikan ke tanaman. Sedangkan aplikasi F. oxysporum dilakukan pada 7 hari inokulasi patogen dengan cara yang sama. Dari pengamatan yang telah dilakukan, F.oxysporum tidak menunjukkan intensitas penyakir dan keparahan penyakit yang berbeda nyata pada tiap perlakuan. Tidak hanya itu, pemberian dosis Gliocladium sp. pada P1, P2, dan P3 sebagai agens hayati juga tidak berpengaruh secara signifikan dalam menghambat penyakit yang disebabkan oleh F.oxysporum. Faktor yang mempengaruhi ketidakefektifan agens hayati dalam menghambat pertumbuhan patogen seperti pH tanah, suhu, kelembaban, sifat fisik dan kimia tanah dan faktor eksternal seperti kurangnya sinar matahari dan kurangnya nutrisi dalam tanah juga mempengaruhi ketidakefektifan agens hayati dalam menghambat patogen. Selain itu diduga terdapat faktor lainnya seperti kurangnya jumlah inokulum yang digunakan. Sehingga dalam penelitian selanjutnya perlu lebih dipastikan faktor eksternal dan internalnya
Referensi
Bayer.com (2023, 10 Januari). Fungisida. Diakses pada 14 Juli 2024 dari, https://www.bayer.com/en/id/antracol
Chusaeni, A. F., Wibisono, G., & Skripsa, T. H. (2021). Pengaruh paparan gas ozon terhadap jumlah koloni jamur Candida albicans. E-GiGi, 9(2), 167–173
Darda, A.M. 2022. Pengaruh beberapa bahan aktif pestisida dalam menekan intensitas penyakit busuk lunak pada bibit anggrek Phalaenopsis. Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Djajakirana G., & Sijabat P. H. (2022). Pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan bibit tanaman cabai (Capsicum annuum L) dan intensitas serangan layu fusarium (Fusarium oxysporum schlecht) pada pembibitannya. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, 24(2), 62-66.
Fardhani, D.M., Fuadiyah, D.A., Susila, W.A., & Nugraheni, I.A. (2024). Inhibition of Gliocladium sp against plant pathogenic fungus and their exoenzyme activity. International Journal of Health Science and Technology.
Ferdiansyah, M., Nasution, J., & Lubis, R. (2020). Analisa antifungal ekstrak etanol biji alpukat terhadap pertumbuhan jamur Colletotrichum sp. pada Cabai Rawit (Capsicum Frutescens). Jurnal Ilmiah Biologi UMA (JIBIOMA), 2(1), 1-7.
Halwiyah, N., fe, R. S., Raharjo, B., & Purwantisari, S. (2019). Uji antagonisme jamur patogen Fusarium solani penyebab penyakit layu pada tanaman cabai dengan menggunakan Beauveria bassiana secara in vitro. Jurnal Akademika Biologi, 8(2), 8-17.
Isnirobit. 2022. Analisis pengaruh luas panen, harga jual dan produktivitas terhadap jumlah produksi cabai merah (Capsicum annum L.) di Indonesia tahun 1999-2019.
Khasanah U., Reva I.C., Muhammad H., Putri L. 2022. Identifikasi hama dana penyakit tanaman cabai (Capsicum annum) dan strategi pengendaliannya di Desa Banyuurip, Kecamatan Tegalrejo. Ilmiah Agroust, 7(1), 1-11.
Lahati, B. K., & Ladjinga, E. (2022). Efektifitas Trichoderma sp. dalam Mengendalikan Penyakit Layu Fusarium sp. di Lahan Pertanaman Tomat. Jurnal Inovasi Penelitian, 3(7), 7227-7234.
Leslie, J. F., dan Summerell, B. A. (Eds.). (2006). The Fusarium Laboratory Manual. doi:10.1002/9780470278376
Nurkholis, B., Masyhudah, R., dan Nina, B. 2023. Analisis usaha tani cabai rawit (Capsicum frutescens) di Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut. Frontier Agribisnis ; 7 (2). 122-130.
Nurzannah, S.E., Lisnawita, dan Darma,B. 2014. Potensi jamur endofit asal cabai sebagai agens hayati untuk mengendalikan layu Fusarium (Fusarium oxysporum) pada cabai dan interaksinya. Jurnal Online Agroteknologi, 2(3); 1230-1238.
Pardede, M. N. B., Wirya, G. N. A. S., & Kalimi, K. (2022). Efektivitas Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. untuk Pengendalian Penyakit Busuk Batang (Fusarium Oxysporum sp.) pada Tanaman Vanili (Vanilla Planifolia). Journal on Agriculture Science, 12(1): 63 – 75.
Perangin-Angin, Y., Purwaningrum, Y., Asbur, Y., Rahayu, M. S., & Nurhayati, N. (2019). Pemanfataan kandungan metabolit sekunder yanag dihasilkan tanaman pada cekaman biotik. Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian, 7(1), 39-47.
Purwantisari, S., Achmadi, P., Retno, P.S., dan Rina, S.K. 2016. Masa inkubasi gejala penyakit hawar daun tanaman kentang yang diinduksi ketahanannya oleh jamur antagonis Trichoderma viridae. Bioma, 18 (1); 41-47.
Putra I.K.V.D.T., I Putu S., & Ni P.S. 2021. Identifikasi morfologi jamur kontaminan pada naskah lontar. Agroteknologi Tropika, 10(4),
Rahma, Y. A., & Karimah, I. (2021, September). Eksplorasi dan identifikasi agen hayati Gliocladium sp. Dalam menghambat pertumbuhan cendawan patogen Colletotrichum sp. In Prosiding Seminar Nasional Biologi (Vol. 1, No. 1, pp. 432-440).
Rianto A., Muhammad I., Sri A., & Ahmad S. 2018. Isolasi dan identifikasi fungi endofit daun jambu mete (Anacardium occidentale L.) sebagai antibakteri terhadap Salmonella typhimurium. Mandala Pharmacon Indonesia, 4 (2), 109-121.
Rizal, S. (2017). Uji antagonis Gliocladium sp dalam menghambat pertumbuhan jamur penyebab penyakit busuk antraknosa. Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 14(2), 100-106.
Ruliyanti, W., dan Majid, A. (2020). Pengaruh pemberian vermikompos pada media tanam terhadap efektivitas Gliocladium sp. dalam mengendalikan penyakit layu fusarium (Fusarium oxysporum) pada tanaman semangka (Citrulus vulgaris, Schard). Jurnal Pengendalian Hayati, 3(1), 14-21.
Sopialena, S., Arwita, N. N. P., & Suyadi, S. (2024). Antagonist test of Trichoderma sp and Gliocladium sp againts fungal pathogens that cause diseases on tomato plant. Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab, 7(1), 78-84.
Wedingtyas, P. (2018). Keanekaragaman Jamur Entomopatogen Di Lahan Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Pt. Astra Agro Lestari, Tbk Pada Berbagai Jarak Dari Habitat Alami (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).