Deteksi Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) pada udang putih (Litopenaeus vannamei) dan air tambak dengan metode Nested PCR

Penulis

  • Hiskia Sains Assajuly Syamsuddin Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Arif Bimantara Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Dewi Susanti SKIPM Yogyakarta

Kata Kunci:

AHPND; Nested PCR; udang putih; Vibrio parahaemolyticus

Abstrak

Udang adalah produk perikanan andalan Indonesia yang menjadi komoditas ekspor, salah satu jenis yang paling dominan untuk diekspor adalah udang putih (Litopenaeus vannamei). budidaya udang putih (Litopenaeus vannamei) menghadapi kendala dengan munculnya kasus kematian dini yang menyerang udang sekitar hari ke-30 setelah penebaran pada kolam pemeliharaan yang ditandai dengan kerusakan pada hepatopankreas (Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease). Vibrio parahaemolyticus merupakan salah satu bakteri penginfeksi komoditas air laut terutama udang. Bakteri ini adalah penyebab AHPND. Penularan penyakit bakteria dalam lingkungan perairan, dapat terjadi melalui kontak langsung dengan inang yang sakit, alat-alat yang digunakan, bagian sisa tubuh ikan, melalui hewan dan tumbuhan air serta air bekas ikan sakit. Deteksi molekuler masih menjadi hal yang sangat membantu dalam diagnosis AHPND. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan metode nested PCR sebagai metode deteksi pada udang putih dan air tambak dalam diagnosis AHPND di SKIPM Yogyakarta. Nested PCR merupakan pengembangan dari metode PCR dengan reaksi yang dirancang untuk meningkatkan spesifisitas dan mengurangi pengikatan non-spesifik dari produk PCR. Primer yang digunakan dalam metode nested PCR pada penelitian ini menggunakan primer AP4. Sampel yang dilakukan deteksi pada penelitian merupakan sembilan sampel udang dan lima sampel air tambak. Sampel sendiri merupakan sampel yang masuk ke SKIPM Yogyakarta. Sampel dilakukan proses isolasi bakteri terlebih dahulu pada media TSB. Ekstraksi pada penelitian ini menggunakan metode ektraksi menggunakan panas. Hasil ekstraksi kemudian dilakukan amplifikasi menggunakan nested PCR. Hasil deteksi AHPND terhadap 14 sampel menggunakan menggunakan nested PCR didapatkan hasil 12 sampel positif (tujuh sampel udang dan lima sampel air tambak). Sedangkan hasil negatif didapatkan dua sampel.

Unduhan

Diterbitkan

29-07-2023

Terbitan

Bagian

Penelitian