Potensi bakteri endofit tanaman ciplukan sebagai agen pengendali hayati penyakit layu bakteri (ralstonia solanacearum)

Penulis

  • Qisthin Amanah Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta
  • Ika Afifah Nugraheni Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta
  • Arif Bimantara Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Kata Kunci:

Bakteri endofit, agen pengendali hayati, Ralstonia solanacearum

Abstrak

Ralstonia solanacearum merupakan bakteri patogen yang menyebabkan penyakit layu bakteri pada tanamantomat dan mangakibatkan penurunan tingkat produksi. Teknik pengendalian yang sering dilakukan oleh petani yaitu dengan penyemprotan pestisida secara terus-menerus yang dapat menimbulkan dampak buruk bagi petani dan lingkungan. Perlu dilakukan pengendalian ramah lingkungan dengan memanfaatkan agen hayati seperti bakteri endofit. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui potensi bakteri endofit asal tanaman ciplukan dalam menghambatpenyakit layu bakteri (Ralstonia solanacearum) pada tanaman tomat. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu peremajaan bakteri, pengamatan laju pertumbuhan, perhitungan sel, pengaplikasian bakteri endofit, persemaian benih, pemindahan bibit., dan pengaplikasian Ralstonia solanacearum. Selanjutnya diamati tinggi tanaman,jumlah daun, berat basah, berat kering, dan tanaman yang terinfeksi Ralstonia solanacearum. Pada enam perlakuan bakteri endofit menujukkan intensitas penyakit terendah hanya 4% pada perlakuan P3. Intensitas penyakit tertinggi hanya 16% pada perlakuan P6. Sedangkan pada tanaman kontrol tanpa diaplikasikan bakteri endofit menujukkan intensitas penyakit paling parah hingga 68% Aplikasi bakteri endofit juga berpengaruh nyata terhadaptinggi tanaman, namun tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, berat basah, dan berat kering. Hasil penelitianmembuktikan bahwa bakteri endofit asal tanaman ciplukan (Physalis angulata L) memiliki kemampuan dalam mengendalikan penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh patogen (Ralstonia solanacearum

Referensi

Anam, A. K., Mariana, M., & Budi, I. S. (2024). Formulasi Bakteri Endofit Untuk Menekan Kejadian Penyakit Fusarium Pada Padi Beras Merah (Oryza nivara. L). Jurnal Proteksi Tanaman Tropika, 7(2), 865- 873.

Badan Pusat Statistik (2022). Rata-rata Pengeluaran Perkapita Seminggu Menurut Kelompok Sayur- Sayuran Per Kabupaten/kota (Rupiah/ Kapita/Minggu), 2022

Choiriyah, A., & Nurcahyanti, S. D. (2019). Pengendalian Penyakit Layu Bakteri (Ralstonia solanacearum) Pada Tanaman Tomat Dengan Penyambungan Batang Bawah Tahan. Juenal Bioindustri(Journal Of Bioindustri), 2(1), 295-306.

Desriani, Ukhradia, M. S. P., Maria, B., Akhmad, R., dan Puspita, L. (2014). Isolasi dan karakterisasi bakteri endofit dari tanaman binahong dan katepeng china. Jurnal Kesehatan Andalas, 3 (2), 89-93. enterobacter cloacae selulolitik aerob rumen-1 isolat asal limbah cairan rumen sapi peranakan ongole. Jurnal Veteriner, 17(3), 383-388.

Ibrahim, I., & Sillehu, S. (2022). Identifikasi Aktivitas Penggunaan Pestisida kimia yang Berisiko pada Kesehatan Petani Hortikultura. Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan, 7(1), 7-12.

Iqlima, D., Ardiningsih, P., & Wibowo, M. A. (2017). Aktivitas antibakteri isolat bakteri endofit B2D dari batang tanaman yakon (Smallanthus sonchifolius (Poepp. & Endl.) H. Rob.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Salmonella thypimurium. Jurnal Kimia Khatulistiwa, 7(1).

Jailani, J. (2022). Pengaruh pemberian pupuk kompos terhadap pertumbuhan tanaman tomat (Licopersicum esculentum Mill). Serambi Saintia: Jurnal Sains Dan Aplikasi, 10(1), 1-8.

Kusumawardani, Y., Sulistyowati, L., & Cholil, A. (2015). Potensi antagonis jamur endofit pada tanamanlada (Piper nigrum L.) terhadap jamur Phytophthora capsici Leionian penyebab penyakit busuk pangkal batang. Jurnal HPT (Hama Penyakit Tumbuhan), 3(1), 21-29.

Mahardhika, W. A., Rukmi, M. I., & Pujiyanto, S. (2021). Isolasi kapang endofit dari tanamanciplukan (Physalis angulata L.) dan potensi antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Jurnal of Tropical Biology, 4(1), 33-39.

Mahjani, M., & Putri, D. H. (2020). Growth Curve Of Endophyte Bacteria Andalas Plant (Morus macroura Miq.) BJT A-6 ISOLATE. Serambi Biologi, 5(1).

Masese, Z. A. D., & Yatim, H. (2017). Respon Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.) terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Kulit Pisang. Agrominansia, 2(2), 170-180.

Nugraheni, I. A., & Mawaddah, I. A. (2023). In vitro antagonism test of endophytic isolates from the ciplukan plant(Physalis angulata L.) against Ralstonia solanacearums. Sainteks: Jurnal Sain dan Teknik, 5(2), 200-210.

Nugraheni, I. A., Setianah, H., & Wibowo, D. S. (2021). Aktivitas Antibakteri Dari Bakteri Endofit Asal Akar Ciplukan (Physalis angulata L.) Terhadap Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli. Biomedika, 13(1), 48-55.

Nurhajati, T., Supranianondo, K., & Lokapirnasari, W. P. (2016). Uji aktivitas pertumbuhan enterobacter cloacae selulolitik aerob rumen-1 isolat asal limbah cairan rumen sapi peranakan ongole. Jurnal Veteriner, 17(3), 383-388.

Oktafiyanto, M. F., Munif, A., & Mutaqin, K. H. (2018). Aktivitas Antagonis Bakteri Endofit Asal Mangrove terhadap Ralstonia solanacearum dan Meloidogyne spp. Jurnal Fitopatologi Indonesia, 14(1), 23-23.

Pasir, S.& Hakim,M., S (2014). Penyuluhanpenanamansayuran dengan media polybag. Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship (AJIE), 3(03), 159-163.

Pujiasmanto, B. (2020). Peran dan Manfaat Hormon Tumbuhan. Yayasan Kita Menulis, Medan.

Saridewi, L. P., Prihatiningsih, N., & Djatmiko, H. A. (2020). Karakterisasi biokimia bakteri endofit akarterung sebagai pemacu pertumbuhan tanaman dan pengendali penyakitlayu bakteri in planta. Jurnal Proteksi Tanaman Tropis, 1(1), 1-8.

Seniati, M., & Irham, A. (2019). Pengukuran kepadatan bakteri Vibrio harveyi secara cepat dengan menggunakan spectrofotometer. Jurnal Agrokompleks, 19(2), 12-19.

Sintalydiawati, A., Fitriyanti, D., & Liestiany, E. (2024). Uji Efektivitas Daun Sirih Dalam Menghambat Pertumbuhan Layu Bakteri Ralstonia solanacearum Pada Tanaman Terung. JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA, 7(1), 770-779.

Siswoyo, E. (2018). BIO-Pestisida Berbasis Ekstrak Tembakau Dari Limbah Puntung Rokok Untuk Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum). Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, 15(2), 94.

Sitorus, U. K. P., Siagian, B., & Rahmawati, N. (2014). Respons pertumbuhan bibit kakao (Theobroma cacao L.) terhadap pemberian abu boiler dan pupuk urea pada media pembibitan. Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No, 2337, 6597.

Sopialena. (2018). Pengendalian Hayati dengan Memberdayakan Potensi Mikroba. Mulawarman University Press. Samarinda.

Susanti, Y., Giyanto, G., Sinaga, M. S., Mutaqin, K. H., & Tjahjono, B. (2020). Effectiveness of Endophytic Bacteria and Arbuscular Mycorrhizal Fungi in Suppressing Ralstonia solanacearum in Eucalyptus pellita Plants. Jurnal Fitopatologi Indonesia, 16(4), 166-176.

Triwidodo H, Tanjung MH. 2020. Hama Penyakit Utama Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum) dan Tindakan Pengendalian di Brebes, Jawa Tengah. Agrovigor: Jurnal Agroekoteknologi. 13 (2): 149–154.

Utami, W. P., Syam, N., & Suriyanti, H. S. (2023). Perbanyakan jamur Trichoderma sp. pada beberapa jenis media tumbuh dengan metode terbuka dan tertutup. AGrotekMAS Jurnal Indonesia: Jurnal Ilmu Peranian, 4(1), 111-118.

Wijiyanti, P., Hastuti, E. D., & Haryanti, S. (2019). Pengaruh masa inkubasi pupuk dari air cucian beras terhadap pertumbuhan tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.). Buletin Anatomi dan Fisiologi, 4(1), 21-28.

Yanti, Y., Noffianti, Z., & Nasution, C. R. (2017). Kajian aplikasi bakteri endofit indigenos dalam meningkatkan, pertumbuhan dan mengendalikan Ralstonia Solanacearum pada kentang. In Seminar Nasional BKS PTN Wilayah Barat Bidang Pertanian, 647-652.

Yustianita, E (2015) Karakterisasi dan Uji Bakteri Endofit untuk Pengendalian Ralstonia solanacearum Patogen Penyebab Penyakit Layu Pada Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.). Sarjana thesis. Universitas Brawijaya.

Unduhan

Diterbitkan

24-03-2025

Cara Mengutip

Amanah, Q., Nugraheni, I. A., & Bimantara, A. (2025). Potensi bakteri endofit tanaman ciplukan sebagai agen pengendali hayati penyakit layu bakteri (ralstonia solanacearum). Prosiding Seminar Nasional Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta, 3, 974–987. Diambil dari https://proceeding.unisayogya.ac.id/index.php/prosemnaslppm/article/view/1011

Terbitan

Bagian

Penelitian

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 3 > >>