Faktor-faktor penyebab terjadinya leukhorea (keputihan) pada remaja putri usia 13-19 tahun: Literature review
Kata Kunci:
faktor- faktor, leukhorea, remaja putriAbstrak
Keputihan juga merupakan salah satu tanda dari suatu penyakit (Manuaba,2013). Remaja merupakan fase perkembangan yang paling komplek dengan segala permasalahannya. Fase paling penting adalah masa vubertas, dimana bagi remaja putri ditandai dengan matangnya organ reproduksi. Kematangan organ reproduksi akan menajadi faktor pencetus leukhorea bagi remaja putri.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor- faktor penyebab terjadinya leukhorea (keputihan) pada remaja putri. Metode penelitian ini menggunakan metode literature review dengan kata kunci “keputihan” ATAU “leukhorea” ATAU “fluor albus” “faktor penyebab” “remaja putri” “related factor “ “leukhorea” OR “flour albus” OR “vaginal discharge” “teenage girl”. Pencarian jurnal menggunakan dua data base google scholar dan garuda. Analisis data menggunakan seleksi literature (PRISMA) dengan kriteria inklusi naskah full texs yang dapat diakses secara dalam rentan tahun terbit sejak 2018 sampai 2023 merupakan jurnal Nasional maupun Internasional. Setelah itu dilakukan penilaian kualitas kelayakan menggunakan JBI critical apprasional jurnal yang dilakukan dalam penelitian berjumlah sembilan jurnal. Hasil pencarian jurnal diketahui bahwa kejadian keputihan pada remaja putri dari enam jurnal yang review menunjukan sebagian besar mengalami kejadian keputihan pada remaja putri. Seadangkan satu jurnal lainnya menunjukkan sebagian besar remaja putri tidak mengalami keputihan. Hasil review terhadap enam jurnal menunjukkan faktor-faktor penyebab leukhorea pada remaja putri usia 13-19 tahun dan terdapat dua jurnal yang menujukkan faktor pengetahuan dan penggunaan pantyliner bukan merupakan faktor penyebab leukhorea. Hasil penelitain pada jurnal no satu menemukan sebanyak 56,6% remaja putri mengalami keputihan ringan (setiap bulan) hasil penelitian jurnal no dua didapatkan kejadian keputihan sebesar 47,3%. Hasil penelitian jurnal no tiga menunjukan 97% remaja memiliki keputihan, hasil penelitian jurnal no empat sebanyak 70% remaja putri mengalami flour albus tidak normal. Hasil penelitian jurnal no lima sebagian besar responden mengalami flour albus fisilogi sebanyak 73,5%, hasil penelitian jurnal no enam mengalami kejadian keputihan 66,2%. Kesimpulan dan Saran, dari enam jurnal yang diketahui faktor- fakor penyebab terjadinya leukhorea pada remaja putri meliputi Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Lingkungan.
Referensi
Abiyoga, A, Pringgotomo, G., Azizah, N. (2018). Hubungan Antara Gangguan Pola Tidur Denganflour Albus(Keputihan) Pada Remaja. Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan 3 (2): 1-10. ISSN : 2654-945X (Online), 2541-4615 (Print). DOI : 10.35728/ jmkik.v4i1.41.
Aulia. (2012). Serangan Penyakit-Penyakit Khas Wanita Paling Sering Terjadi. Yogjakarta: Buku Biru.
Ayuningtyas, D.N. (2011). Hubungan Antara Pengetahuan Dan Perilaku Menjaga Kebersihan Genetalia Eksterna Dengan Kejadian Keputihan Pada Siswi SMA Negeri 4 Semarang. Artikel Karya Tulis Ilmiah. FK Undip. Semarang.
Bahari, H. (2012). Cara Mudah Atasi Keputihan. Jogjakarta: Buku Biru.
BKKBN, (2011). Kajian Profil Penduduk Remaja. Policy Brief Pusat Penelitian dan Pengembangan Kependudukan (diakses tanggal 10 Maret 2021).
BKKBN. (2012). Data Kependudukan Penderita Penyakit Kelamin. Diperoleh dari http://www.bkkbn.ac.id diunduh pada tanggal 10 Maret 2021.
Claurentica, D & Putri, R.B. (2018). Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemakaian Celana Jeans Ketat Dengan Kejadian Keputihan Fluor Albus di SMA Pembangunan Bukittinggi Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi, 9 (1).
Darma, M., Yusran, S., Fachlevy, A.F. (2018). Hubungan Pengetahuan, Vulva Hygiene, Stres, Dan Pola Makan Dengan Kejadian Infeksi Flour Albus (Keputihan)Pada Remaja Siswi SMA Negeri 6 Kendari 2017. JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat 2 (6); ISSN2502-731X.
Isnaniar & Hasanah, R. (2018). Hubungan Antara Penggunaan Panty Liner Dengan Kejadian Fluor Albus Pada Remaja Putri Di SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Jurnal Photon 9(1).
Khairani, F., Asfriyati., Siregar, F.A. (2018). The Correlation of Knowledge and Used of VaginalDouching With Leucorrheain Female Students of MTsN Batang Toru South Tapanuli District. IOSR Journal of Nursing and Health Science (IOSR-JNHS) e- ISSN: 2320–1959.p- ISSN: 2320–1940 7(4).
Julianto, E.K & Maslichah. (2016). Hubungan Perilaku Vulva Hygiene dengan Kejadian Keputihan pada Santri Putri Pondok Pesantren Abu Dzarin Bojonegoro, Jurnal JUMAKia, 3 (1) : 1-6.
Maidartati, Hayati, S., & Nurhida, L. A. (2016). Hubungan Pengetahuan dengan perilaku Vulva Hygiene Pada Saat Menstruasi Remaja Putri. Jurnal Keperawatan BSI. Vol IV No 1: 50–57.
Nikmah. (2018). Personal Hygiene Habits dan Kejadian Flour Albus Patologis pada Santriwati PP AL-Munawwir, Yogyakarta. Jurnal MKMI, 14(1). DOI : http://dx.doi.org/10.30597/mkmi.v14i1.3714.
Oriza, N & Yulianty, R. (2018). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Keputihan Pada Remaja Putri Di SMA Darussalam Medan. Jurnal Bidan Komunitas 1(3) e-ISSN 2614-7874.
Prameswari, V.E., Yulianti, I., Magfiroh, N. (2018). The Relation Of Stress Level With Fluor Albus For Teenage Girls At SMP Taman Siswa Mojokerto. International Journal of Nursing and Midwifery Science (IJNMS); e-ISSN : 2597-9345 p-ISSN: 2597-761X.
Wiknjosastro, H. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Sarwono Prawiroharjo