Hubungan mengkonsumsi makanan cepat saji dengan nyeri dismenore primer pada remaja putri di SMP N 2 Sleman
Kata Kunci:
dismenore primer, konsumsi makanan cepat saji, remajaAbstrak
Latar belakang: Pravalensi di Kabupaten Sleman diperoleh sebanyak 88,64%. Salah satu penyebab dismenore primer pada remaja putri adalah perilaku mengonsumsi fast food atau makanan cepat saji.
Tujuan: Mengetahui hubungan mengkonsumsi makanan cepat saji dengan nyeri dismenore primer pada remaja putri di SMP N 2 Sleman Yogyakarta.
Metode: Penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan waktu cross sectional. Sampel 85 siswi diambil dengan teknik purposive sampling melalui kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen ini menggunakan kuesioner. Penelitian ini menggunakan uji Kendall – Tau.
Hasil penelitian: Hasil uji Kendall Tau menunjukkan adanya hubungan konsumsi makanan cepat saji dengan nyeri dismenore primer pada remaja putri di SMP N 2 Sleman dengan nilai p value =0,048 (p <0,05) dan nilai keeratan hubungan yaitu -0,210 menunjukkan ada hubungan sangat rendah.
Kesimpulan dan saran: Terdapat hubungan antara konsumsi makanan cepat saji dengan nyeri dismenore primer pada remaja putri di SMP N 2 Sleman. Disarankan bagi responden yaitu menerapkan pola hidup sehat agar mengurangi nyeri dismenore primer pada remaja putri serta mengkonsumsi makanan sehat dan menghindari makanan cepat saji.
Referensi
Angioni, Salvatora Angela, Carla Giansante, Nicola Ferri, and N. B. Barile. 2021. “Hubungan Antara Frekuensi Konsumsi Fast Food dan Dismenore Primer Pada Mahasiswi Semester 7 Tahun Akademik 2020/2021 Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya.” Fisheries Research 140(1):6.
Ketut, Ni, Ayu Rachma, Nanda Sapitri, Aena Mardiah, Abdillah Adipatria, Budi Azhar, Ida Ayu, and Made Mahayani. (2024). Usia Menarche, Frekuensi Konsumsi Fast Food, Status Gizi, Stres Akademik Dan Aktivitas Fisik Berhubungan Dengan Dismenore Primer Pada Siswi Di SMA Negeri 2 Mataram. Action Research Literate 8(1):42–59.
Larasati, T. A., And, and F. Alatas. (2016). Dismenore Primer Dan Faktor Risiko Dismenore Primer Pada Remaja. Majority 5(3):79–84.
Rahayu, T. G. (2019). Rebusan Buah Asam dan Jahe Sebagai Upaya Mengurangi Disminore. Faletehan Health Journal , 12.
Suryana, Ermis, Amrina Ika Hasdikurniati, Ayu Alawiya Harmayanti, and Kasinyo Harto. (2022). “Perkembangan Remaja Awal, Menengah Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan.” Jurnal Ilmiah Mandala Education 8(3):1917–28. doi: 10.58258/jime.v8i3.3494.
Octavia, Yunida Turisna, Edriyani Yonlafado Simanjuntak, and Taruli Rohana Sinaga. (2022). Peningkatan Pemahaman Remaja Tentang Makanan Cepat Saji Terhadap Kesehatan. Tour Abdimas 1(1):30–35
Prawirohardjo. (2022). Pengaruh Tingkat Nyeri Dismenoea Terhadap Aktivitas Belajar Remaja Di Madrasah Aliyah Plus Keterampilan Al Irsyad Gajah Demak. Jurnal Keperawatan Duta Medika.
Syakila, Aprilia Qoulan, Endang NurWidiyaningsih, Dyah Intan Puspitasari, and Firmansyah. (2022). The Relationship of Fast Food Consumption Frequency with the Event of Primary Dymenorrhea on High School Students In Sale District Rembang Regency. University Research Colloqium 138–47.
Tsamara, Ghina, Widi Raharjo, and Eka Ardiani Putri. (2020). Hubungan Gaya Hidup Dengan Kejadian Dismenore Primer Pada Mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK) 2(3):130–40.